PADANG, RADARSUMBAR.COM – Cabai merah dan bawang merah menjadi komoditas penyumbang inflasi di Sumatera Barat pada Juni 2022 berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik setempat.
“Pada Juni 2022 Sumbar mengalami inflasi 1,18 persen disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah dan bawang merah,” kata Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati di Padang, Senin.
Menurut dia selain cabai dan bawang sejumlah komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi yaitu ikan tongkol, ikan gembolo, ikan cakalang, cabai hijau, sabun detergen cair, tomat, rokok kretek filter dan kentang.
Sebaliknya pada Juni 2022 terdapat sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga dapat menahan laju inflasi yaitu daging ayam ras, angkutan udara, kendaraan rental, jengkol, minyak goreng, laptop, bawang putih, pepaya, tarif kendaraan travel dan kelapa.
Ia menyampaikan laju inflasi tahunan di Sumbar hingga Juni 2022 telah mencapai 5,21 persen dan laju inflasi pada periode yang sama dengan tahun lau mencapai 6,60 persen.
Pada Juni 2022 dari 24 kota di Sumatera sebanyak 22 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunung Sitoli 2,72 persen dan terendah di Lhokseumawe 0,45 persen.
Sementara berdasarkan pemantauan di Pasar Raya Padang harga cabai merah besar pada awal Juni mencapai Rp60 ribu per kilogram. Harga tersebut terus merangkak naik dan pada pekan kedua Juni mencapai Rp80 ribu per kilogram.
Kemudian memasuki pekan ketiga menembus Rp95 ribu per kilogram dan terus bertahan hingga akhir bulan. Sementara harga bawang merah super di Pasar Raya Padang pada awal Juni 2022 mencapai Rp52 ribu per kilogram.
Di pekan kedua Juni, naik menjadi Rp56 ribu per kilogram dan kembali turun menjadi Rp50 ribu pada pekan terakhir Juni.
Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Raya Padang untuk memantau ketersediaan bahan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
“Saya pantau harga dan stok kebutuhan pokok mulai dari cabai, bawang, kentang, hingga minyak goreng. Sebagian kebutuhan pokok yang harganya sempat melambung, mulai turun harga,” katanya.
Sebelumnya harga cabai di Sumbar sempat melambung hingga Rp100 ribu dan Rp120 ribu per kilogramnya. Namun saat sidak, sudah mulai turun ke Rp 90 ribu per kilogram.
Mahyeldi menilai penurunan harga bahan pokok disebabkan pasokan dari berbagai daerah sudah masuk lagi ke Sumbar, salah satunya dari Medan, Sumatera Utara.
“Untuk cabai sudah masuk dari Medan dan Kerinci. Stok cabai dan bawang merah juga tersedia hingga Idul Adha. Apalagi, Alahan Panjang sebagai sentra bawang di Sumatera sudah mulai membaik,” katanya. (rdr/ant)