Densus 88 Telusuri Transferan Dana Karyawan ACT ke Al-Qaeda

Ilustrasi logo ACT. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – PPATK menemukan dugaan transaksi keuangan secara individu dari karyawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke penerima yang diduga berafiliasi dengan Al-Qaeda. Densus 88 Antiteror Polri mengatakan saat ini pihaknya intensif mendalami transaksi tersebut.

“Densus 88 secara intensif sedang bekerja mendalami transaksi-transaksi tersebut,” kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, saat dihubungi, Rabu (6/7/2022).

Aswin mengatakan PPATK telah mengirimkan data transaksi mencurigakan yang diduga terindikasi pendanaan terorisme. Sebab aliran dana tersebut dilakukan ke beberapa negara berisiko tinggi.

“PPATK mengirimkan data transaksi mencurigakan yang diduga terindikasi TP pendanaan terorisme kepada Densus 88 karena adanya aliran dana ke beberapa wilayah (negara) beresiko tinggi yang merupakan hotspot aktivitas terorisme,” tuturnya.

Namun Aswin mengatakan hal tersebut hanya bersifat penyampaian informasi. Sehingga menurut Aswin perlu dilakukan verifikasi lebih lanjut oleh Densus 88. “Data yang dikirim oleh PPATK bersifat penyampaian informasi kepada stakeholder terkait untuk dilakukan verifikasi lebih lanjut,” ujar Aswin.

Temuan PPATK

Sebelumnya, PPATK menemukan adanya dugaan transaksi keuangan secara individu dari karyawan Yayasan ACT ke penerima yang diduga berafiliasi dengan organisasi terorisme, Al-Qaeda. Si penerima dana pernah ditangkap oleh kepolisian Turki.

“Beberapa nama yang PPATK kaji, berdasarkan hasil koordinasi dan hasil kajian dari database yang PPATK miliki itu ada yang terkait dengan pihak yang… ini masih diduga ya, patut diduga terindikasi. Dia yang bersangkutan pernah ditangkap menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait dengan Al-Qaeda, penerimanya,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Namun PPATK masih mendalami temuannya itu. Apakah transaksi itu dilakukan untuk aktivitas selain donasi atau kebetulan.

Tanggapan ACT

Presiden ACT Ibnu Khajar sempat menyinggung soal temuan PPATK tersebut. Namun dia enggan menjawabnya. “Bagaimana dengan catatan PPATK? Sementara saya tidak ingin menjawab dulu di sini,” ucap Ibnu dalam konferensi pers di Kantor ACT, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

ACT kemudian berbicara soal temuan PPATK terkait transfer ke orang terkait Al-Qaeda. ACT akan memeriksa terlebih dahulu temuan ini.

“Kami juga sedang lihat, kami tidak akan lihat sekarang, karena pasca tadi siang kami juga ikuti kami perlu waktu untuk melihat siapa kira-kira yang dimaksudkan, apa kita belum paham sama sekali, daripada saya salah menjelaskan, saya juga belum detail, biarkan kami sebentar untuk merenung, melihat kembali,” ungkapnya. (rdr/detik.com)

Exit mobile version