Kapolda Sumbar Lantik Bintara Polri Gelombang I TA 2022

Pelantikan ini ditandai dengan penanggalan pangkat siswa dan dilanjutkan dengan pemasangan pangkat efektif oleh Kapolda Sumbar kepada salah satu perwakilan siswa, serta pemasangan medali siswa terbaik.

Kapolda menyematkan pangkat untuk perwakilan calon bintara yang dilantik.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P menutup sekaligus melantik sebanyak 316 Bintara Polri gelombang I TA 2022 di SPN Polda Sumbar.

Pelantikan ini ditandai dengan penanggalan pangkat siswa dan dilanjutkan dengan pemasangan pangkat efektif oleh Kapolda Sumbar kepada salah satu perwakilan siswa, serta pemasangan medali siswa terbaik.

Dalam amanat Kalemdiklat Polri yang dibacakan oleh Kapolda, menyampaikan bahwa upacara yang diselenggarakan pada hari ini merupakan pertanda telah berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri gelombang I Tahun Anggaran 2022, yang diselenggarakan di Sepolwan, Pusdik Brimob dan Pusdik Polair Lemdiklat Polri serta 29 SPN Polda.

“Dengan berakhirnya program pendidikan pembentukan ini, maka telah menghasilkan 12.240 personel Polri, terdiri atas 11.936 polisi laki-laki dan 304 polisi wanita.”

“Jumlah tersebut terbagi ke dalam 9.997 Bintara Polisi Tugas Umum, 497 Bintara Brimob, 1.606 Tamtama Brimob dan 140 Tamtama Polair,” sebut Irjen Pol Teddy Minahasa.

Dengan selesainya pendidikan pembentukan ini katanya, maka telah bertambah jumlah personel Polri. Dengan penambahan ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi polri ke depan dan semakin meningkat kemampuannya dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam menjaga keamanan, memelihara kamtibmas, menegakkan hukum, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, selaku Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, saya mengucapkan selamat kepada para Bintara dan Tamtama remaja Polri yang telah berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan pembentukan selama 5 (lima) bulan di Lembaga Pendidikan Polri dengan baik, dan menghantarkan saudara secara resmi pada hari ini dilantik menjadi anggota Polri.

“Melalui upacara penutupan pendidikan dan pelantikan hari ini, pada diri saudara telah melekat tugas, kewajiban dan tanggung jawab sebagai bhayangkara negara yang bertugas untuk memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta menegakkan hukum yang adil, guna memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.

Lanjut Kapolda Sumbar, amanah ini harus saudara selalu ingat, junjung tinggi dan laksanakan dengan sepenuh hati, penuh kebanggaan, kehormatan dan niatkan untuk selalu berbuat yang terbaik.

“Setelah ini, saudara sekalian akan ditempatkan di seluruh penjuru Indonesia dan akan menjadi garda terdepan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ujarnya.

“Untuk itu, bulatkan tekad dan semangat serta motivasi diri tanpa henti untuk senantiasa memberikan dharma bakti terbaik kepada institusi Polri, masyarakat, bangsa dan negara,” sambung Irjen Pol Teddy.

Kemudian, ia menyampaikan ucapan selamat kepada para orang tua atas keberhasilan putra dan putrinya menjadi Bintara dan Tamtama remaja Polri yang baru saja dilantik.

“Doa dan dukungan bapak ibu sekalian merupakan dorongan spiritual yang akan terus menjadi bagian dari putra putri bapak ibu dalam menyelesaian pendidikan dan menjalankan tugas polri kedepan,” jelasnya.

Pelantikan dan penutupan pendidikan ini bukan akhir dari perjalanan, akan tetapi awal dari pengabdian sebagai bhayangkara muda. Irjen Pol Teddy menerangkan, kemajuan teknologi saat ini menuntut masyarakat menjalani kehidupan yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya.

Kehidupan yang serba cepat, terbuka, dan tanpa batas. Revolusi industri 4.0, digitalisasi, cyber crime menuntut Polri untuk terus beradaptasi, belajar dan terus belajar guna meningkatkan kemampuannya yang unggul di era police 4.0.

Selanjutnya, kita juga berada dalam era demokratisasi, alam demos dan cratos, dimana kekuasaan di tangan rakyat, dan rakyat pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini.

Maka, Polri bukan hanya sekedar dituntut mendapatkan kepercayaan saja dari rakyat (public trust), akan tetapi lebih dari itu, tingkat kepercayaan rakyat harus tinggi kepada polisinya (public confidence).

“Kuncinya, Polri harus mempersiapkan sumber daya manusia sebagai alat dan kekuatan utamanya yang unggul, kreatif dan inovatif sebagai petugas yang humanis dan menghormati hak asasi manusia, menghindari perbuatan tercela dan tindakan yang menyakiti hati rakyat,” sebut Kapolda. (rdr)

Exit mobile version