Kapan Waktu yang Tepat Ganti Oli Motor? Begini Penjelasannya

Ilustrasi penggantian oli motor. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ritual ganti oli mesin jadi menu wajib dalam perawatan sepeda motor. Bila tidak dilakukan, efeknya bisa membuat kantong jebol.

Fungsi oli sebagai pelumasan sangat penting agar tiap komponen yang ada di dalam mesin bisa terlindungi dari gesekan. Namun demikian, pergantian oli juga wajib dilakukan meski motor jarang digunakan.

Pasalnya bila terlalu lama bisa mengalami oksidasi, yakni pengendapan yang berubah bentuk jadi kristal dan butiran kecil pada dinding blok mesin.

Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Setyabudi Semarang Hari Santoso mengatakan, untuk pergantian oli mesin baiknya tetap dilakukan tiap jarak tempuh mencapai 3.000 kilometer (Km).

Sementara untuk motor yang jarang digunakan bisa berdasarkan waktu. “Pergantian oli mesin, sesuai anjuran pabrikan berdasarkan jarak tempuh Yamalube 3.000 km. Bila motor jarang dipakai bisa mengganti oli mesin tiap 6 bulan sekali,” kata Hari, kepada Kompas.com, Kamis (7/7/2022).

Lebih lanjut Hari menjelaskan, motor baru produksi Yamaha telah dilengkapi reminder waktu ganti oli pda instrumen speedometer. Fitur tersebut akan menyala jika pemilik motor telat atau lupa jadwal servis berkala.

“Reminder pergantian oli speedometer menunjukan oil change atau jadwal oli perlu diganti,” ucapnya.

Menurut Hari, motor yang jarang digunakan juga tak boleh asal dibiarkan. Tetap saja perawatan dalam hal ganti pelumas perlu dilakukan. “Jarang dipakai, jarak tempuh tidak tercapai sebaiknya 6 bulan tetap diganti karena oksidasi oli. Dilihat dari fisik dan kualitas masih bagus tapi lebih aman diganti,” tutur Hari.

Demikian juga diungkapkan Kepala Bengkel Honda Nusantara Sakti Penggaron Rofiudin yang menjelaskan, telat melakukan pergantian oli mesin bakal berisiko menimbulkan sludge di bagian kepala silinder.

“Sisa penguapan oli mesin menyebabkan sludge. Jika tidak dibersihkan berisiko menghambat aliran oli karena lubang yang merupakan jalur oli tertutup oleh kotoran tersebut,” kata Rofiudin. (rdr/kompas.com)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version