750 Ekor Hewan Kurban di Pariaman Dinyatakan Bebas PMK

Pemko setempat telah menyosialisasikan kepada masyarakat terkait PMK serta melakukan pemeriksaan dan memberikan vitamin pada ternak yang ada di daerah itu.

Wako Pariaman, Sumbar Genius Umar (dua kiri) meninjau kandang sapi saat meninjau penanggulangan PMK di Pariaman Selatan. (ANTARA/HO-Diskominfo Pariaman)

PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat sejauh ini pihaknya telah memeriksa kesehatan 750 ekor sapi untuk hewan kurban serta dinyatakan sehat dari penyakit mulut dan kuku (PMK) sekarang mewabah.

“Hasil pendataan yang dilakukan sudah 750 ekor hewan kurban yang kondisinya sehat dan tidak bebas PMK,” kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Pariaman Dasril saat meninjau penanggulangan PMK di Pariaman Selatan, Jumat

Ia mengatakan sebelumnya pihaknya telah menyosialisasikan kepada masyarakat terkait PMK serta melakukan pemeriksaan dan memberikan vitamin pada ternak yang ada di daerah itu.

Selain itu, lanjutnya Pemkot Pariaman mendapatkan 100 dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui pemerintah provinsi beberapa waktu lalu.

“100 dosis itu telah disuntikkan selama tiga hari. Ini tahap pertama, nanti juga ada tahap kedua yang jumlahnya juga 100 dosis,” katanya.

Ia menyampaikan saat vaksinasi PMK ada peternak yang menolak ternaknya diberikan vaksin namun setelah diberikan edukasi maka peternak di daerah itu pun menerima.

Kepala Bidang Pertenakan dan Kesehatan Hewan DP3 Kota Pariaman Marini Jamal mengatakan Pariaman merupakan salah daerah di Sumbar yang masuk ke dalam daerah wabah PMK.

“Tapi tingkat kesembuhan ternak di Pariaman untuk tingkat kota tertinggi di Sumbar,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Wali Kota Genius Umar mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah itu untuk menanggulangi penyebaran PMK.

“Kami diperintah untuk menangi PMK, Polisi juga diperintah untuk menangani PMK sehingga semua pihak diminta untuk membantu masyarakat terutama saat ini menangani PMK,” ujar dia.

Dia mengajak masyarakat untuk terus mengonsumsi daging agar kebutuhan tubuh terhadap protein tetap terpenuhi karena jika berkurang maka akan berdampak pada gizi dan berakibat pada stunting.

Pada kesempatan tersebut ia meminta petugas penyuluh lapangan di daerah itu untuk terus memberikan edukasi kepada peternak dan meninjau ternak di daerah itu untuk percepatan penanggulangan PMK. (rdr/ant)

Exit mobile version