LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Dua individu bunga rafflesia Arnoldii ditemukan mekar sempurna secara bersamaan di kebun milik warga di kawasan hutan Danau Maninjau Jorong Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau, Ade Putra di Lubukbasung, Senin, mengatakan bunga langka dan dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu mekar pada hari kelima.
“Bunga itu ditemukan saat kami melakukan monitoring bunga rafflesia di daerah itu, Jumat (8/7/2022) dan menemukan dua individu yang mekar sempurna,” katanya.
Ia mengatakan, bunga itu berjarak sekitar dua meter dan antara bunga pertama dengan kedua dibatasi dengan pohon.
Di lokasi itu, juga ditemukan delapan buah knop dan enam individu dalam kondisi layur atau busuk. “Satu knop diperkirakan mekar dalam jangka 10 hari ke depan, karena kelopak sudah mulai terangkat,” katanya.
Ia menambahkan, bunga rafflesia di Jorong Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya ditemukan pada 2018.
Bunga rafflesia itu sudah mekar sekitar belasan kali dan bahkan ada yang mekar di antara sela pohon pada 2020. “Kita menemukan bunga rafflesia di lokasi itu dua titik dengan jarak sekitar 50 meter,” katanya.
Ia mengakui, di Agam ada 16 titik ditemukan bunga rafflesia tersebar di Kecamatan Palembayan, Tanjungraya, Palupuh, Baso, Kamangmagek, Tilatangkamang, Malalak, dan Matur.
Bunga itu tumbuh dan berkembang di kawasan hutan rakyat, hutan lindung, cagar alam, suaka marga satwa dan halaman rumah warga Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh atas nama Joni Hartono, setelah ia berhasil membudidayakan bunga itu.
Bunga itu, antara lain tumbuh di lokasi ketinggian yang memiliki kelembaban dan hutan yang masih asri.
Siklus bunga itu cukup cepat dengan waktu delapan hingga 10 hari dari mulai mekar sampai dengan mekar sempurna, untuk selanjutnya menjadi layu.
Ketika mekar, bunga itu cukup indah dan momen tersebut sangat dinanti oleh warga untuk melihat secara dekat.
Keberadaan bunga itu menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara dan mancanegara untuk melihat secara dekat. “Saya mengimbau warga untuk tidak merusak kawasan dan termasuk inang bunga itu,” katanya. (rdr/ant)