Polres Bukittinggi Baru Terima Dua Laporan Aksi Penipuan Sapi Kurban

Sampai saat ini, ada dua laporan kasus Sapi Kurban Gagal ini dengan 10 ekor sapi dan satu kambing seharga Rp 200 juta lebih, sisa lainnya belum melapor.

Ilustrasi sapi kurban. (net)

Ilustrasi sapi kurban. (net)

BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Korban kasus diduga penipuan Sapi Kurban terus bertambah di Kota Bukittinggi, perkumpulan alumni SMA 3 Bukittinggi dan Rumah Bersalin Bunda ikut mengalami kerugian dengan tidak datangnya hewan kurban Idul Adha.

Ketua Panitia Kurban Alumni SMA 3 Bukittinggi, Edward Inyiak Jangguik menyebut kerugian yang dialami sebanyak lima ekor Sapi Kurban yang dijanjikan oleh Terlapor dengan nilai ratusan juta.

“Hari ini kami laporkan saudara Aldi karena kami Alumni SMA 3 merasa ditipu, lima ekor sapi itu dijanjikan dipotong di Rumah Potong Hewan dan diantarkan ke sekolah, namun tidak direalisasikan, kerugian sekitar Rp101 juta,” kata dia.

Menurutnya, kejadian ini baru pertama kali terjadi setelah sebelumnya berhubungan baik selama bertahun-tahun dengan terlapor.

“Sudah empat tahun Alumni kami berhubungan dengan terlapor, selama ini tidak ada masalah, baru kali ini kami tertipu,” kata Edward.

Ia mengatakan kegiatan Kurban Alumni SMA 3 rutin dilakukan di sekolah setempat yang dibagi-bagikan kepada warga sekitar dan siswa kurang mampu.

“Ada 400 kupon yang telah disebar, dengan kejadian ini, kurban terpaksa dibatalkan, sementara kami mencoba menggalang kembali dana dari para senior alumni,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik Rumah Sakit Bersalin (RSB) Bunda, Yenni Fitri mengatakan pihaknya juga menjadi korban dengan satu ekor Sapi Kurban yang tidak didatangkan oleh Terlapor.

“Pembeliannya di daerah Gadut seharga Rp 19,2 juta, uangnya ditransfer, Sapi Kurban itu untuk di Malalak, karena sapinya tidak datang terpaksa kami ganti dan beli lagi, besok kami laporkan ke Kepolisian,” kata Yenni.

Kepolisian Bukittinggi menurunkan Tim Gabungan di bawah pimpinan Panit Tiga Ipda Kasnizul untuk menyelidiki keberadaan terlapor yang hingga kini belum diketahui.

“Sampai saat ini, ada dua laporan yang kami terima dengan kasus Sapi Kurban Gagal ini dengan 10 ekor sapi dan satu kambing seharga Rp 200 juta lebih, sisa lainnya belum melapor,” katanya. (rdr/ant)

Exit mobile version