JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Seorang bocah terbakar saat membeli jajanan ice smoke di Ponorogo, Jawa Timur. Bocah lima tahun berinisial AH itu mengalami luka bakar hampir di seluruh tubuhnya.
Warga Desa Bajang, Kecamatan Balong itu membeli jajanan yang diberi nitrogen cair saat melihat pertunjukan reog bersama ayahnya. Jajanan itu diberi nama ‘Es Smok’ oleh pedagangnya.
Ayah korban Sutrisno (46) menceritakan kronologi yang menimpa putranya. Saat itu dia bersama anaknya hendak melihat pertunjukan reog di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Selasa (12/7) sore. Di tempat itu, seorang pedagang menjual jajanan Es Smok.
Jajanan itu mengeluarkan asap. Sang anak yang melihat jajajan itu pun penasaran dan minta dibelikan. Satu porsi harganya Rp20 ribu.
Sutrisno merasa pada awalnya semua tampak normal. Penjual mengambil jajanan dan diberikan nitrogen cair.
“Langsung tak belikan. Baru lepas dari tangan penjualnya, dibawa anak saya, tiba-tiba keluar api langsung membakar anak saya,” kata Sutrisno dikutip Detikcom, Rabu (13/7).
Sutrisno kaget. Dia tidak merokok. Dia juga tidak begitu memperhatikan apakah di sekitar anaknya ketika itu ada yang sedang merokok atau tidak.
“Jajanannya semacam jajanan yang diberi nitrogen cair. Baru dipegang anak saya satu menit langsung terbakar. Tidak tahu sumber api dari mana,” kata Sutrisno.
“Kejadiannya cepat sekali. Langsung membakar anak saya. Saya juga spontan mematikan api pakai tangan saya. Tangan saya ikut terbakar,” ujarnya.
Sutrisno sempat melepaskan kaos anaknya yang sudah terbakar. Dia langsung melarikan anaknya ke puskesmas terdekat. Pihak puskesmas kemudian merujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lengkap.
Dia berharap kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Sutrisno meminta doa untuk kesembuhan anaknya. “Pemilik jajanan ke sini terus meminta maaf, saya ingin diselesaikan secara kekeluargaan. Yang penting anak saya sembuh,” kata Sutrisno.
Usai kejadian itu, dia mengimbau kepada para orang tua agar lebih berhati-hati lagi saat membelikan jajanan untuk anaknya, terlebih jika jajanan itu bisa mencederai pembeli.
“Minta doa untuk kesembuhan anak saya. Saya juga imbau kepada teman-teman semua kalau anaknya minta jajan agar lebih berhati-hati, berisiko ke anak. Karena kemarin menimpa anak saya,” kata Sutrisno. (rdr/cnnindonesia.com)