“Jajanannya semacam jajanan yang diberi nitrogen cair. Baru dipegang anak saya satu menit langsung terbakar. Tidak tahu sumber api dari mana,” kata Sutrisno.
“Kejadiannya cepat sekali. Langsung membakar anak saya. Saya juga spontan mematikan api pakai tangan saya. Tangan saya ikut terbakar,” ujarnya.
Sutrisno sempat melepaskan kaos anaknya yang sudah terbakar. Dia langsung melarikan anaknya ke puskesmas terdekat. Pihak puskesmas kemudian merujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lengkap.
Dia berharap kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Sutrisno meminta doa untuk kesembuhan anaknya. “Pemilik jajanan ke sini terus meminta maaf, saya ingin diselesaikan secara kekeluargaan. Yang penting anak saya sembuh,” kata Sutrisno.
Usai kejadian itu, dia mengimbau kepada para orang tua agar lebih berhati-hati lagi saat membelikan jajanan untuk anaknya, terlebih jika jajanan itu bisa mencederai pembeli.
“Minta doa untuk kesembuhan anak saya. Saya juga imbau kepada teman-teman semua kalau anaknya minta jajan agar lebih berhati-hati, berisiko ke anak. Karena kemarin menimpa anak saya,” kata Sutrisno. (rdr/cnnindonesia.com)