Ini Refleksi Kesadaran Berlalu Lintas ala Kasat Lantas Polres Padang Pariaman

Kesadaran inilah yang menjadi cermin dari suatu peradaban dari suatu masyarakat bahkan suatu bangsa.

Sosialisasi berkendara Polres Padang Pariaman.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Satlantas Polres Padang Pariaman terus berupaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan fokus untuk mencegah terjadinya fatalitas kecelakaan. Kesadaran tertib berlalu lintas berkaitan dengan kecerdasan manusia.

Kasat Lantas Polres Padang Pariaman Iptu Adi Suhendra menjelaskan, toleransi, empati, dan peduli merupakan refleksi kesadaran berlalu lintas.

“Kesadaran inilah yang menjadi cermin dari suatu peradaban dari suatu masyarakat bahkan suatu bangsa. Karena lalu lintas itu merupakan urat nadi kehidupan juga merupakan cermin budaya bangsa dan refleksi budaya bangsa,” katanya.

Kasat Lantas menambahkan, keselamatan dalam berlalu lintas merupakan tanggung jawab bersama. Kepedulian empati dan toleransi dalam berlalu lintas harus terbentuk dalam diri masing-masing.

Melihat kesadaran masyarakat tidak dengan parameter kalkulasi atau dengan menggunakan kalkulator.

“Kita bisa menghitung dengan banyaknya kecelakaan black spot atau trouble spot. Namun kita selalu melihat dengan dasar-dasar kajian yang sering kita lakukan kemudian forum-forum diskusi dengan beberapa stakeholder.”

“Kita juga melakukan sosialisasi edukasi kepada masyarakat untuk disiplin dan kesadaran tertib berlalu lintas, etika berlalu lintas yang aman, tertib dan lancar,” tambahnya.

Masalah kesadaran berlalu lintas, lanjut Adi, berkaitan dengan adanya toleransi empati dan peduli terhadap sesama pengguna jalan berlalu lintas yang baik. Upaya-upaya ini telah dilakukan dalam pendidikan keselamatan berlalu lintas pada jalur formal maupun non formal.

“Pada jalur formal itu kita terapkan pada tingkat SD, SMP, dan SMA. Dan itu kita sudah melaksanakan MOU dengan Diknas terkait untuk memasukkan pelajaran tertib berlalu lintas ke seluruh sekolah.”

“Kegiatan-kegiatan pendidikan lalu lintas itu, Untuk jalur non formalnya dapat dilakukan secara langsung melalui media atau training training atau kita punya safety driving center,” terangnya.

Selain itu lanjutnya, dalam pendidikan non formal ada kegiatan Polisi Sahabat Anak, Patroli Keamanan Sekolah, Cakra Bhayangkara, Taman lalu lintas dan Kampus Pelopor Keselamatan atau biasa disebut KPK.

Dengan harapan kalau diberikan pemahaman dari sejak dini otomatis pesannya akan lebih dalam.

“Setiap hari pihaknya pergi ke tempat tempat keramaian , disana anggota menjelaskan tentang berlalu lintas yang baik, alhamdulillah apa yang telah kita lakukan diterima oleh masyarakat,” ujarnya. (rdr-007)

Exit mobile version