Ia berharap pemerintah dapat segera menangani abrasi tersebut karena menyangkut dengan aset masyarakat dan pemerintah yang ada di daerah itu.
Salah seorang petani yang terdampak abrasi tersebut Buyung (64) mengatakan setidaknya sudah delapan pohon kelapa miliknya terdampak abrasi itu.
Ia khawatir jika abrasi tersebut terus berlanjut dan tidak ada penanganan dari pemerintah maka seluruh lahannya yang menjadi sumber ekonomi utama keluarganya itu akan habis. “Saya berharap pemerintah menangani abrasi ini, saya dengar pemerintah desa sudah melaporkan hal ini,” katanya.
Akibat abrasi di Dusun Parik tersebut saat ini telah terbentuk tebing dengan ketinggian puluhan meter yang tanahnya akan semakin longsor ketika hujan dan dihantam air terlebih debitnya membesar.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pariaman Jasman Amin mengatakan Batang Mangau merupakan aliran yang menjadi potensi abrasi sungai di daerah itu. “Mulai dari air Desa Punggung Lading sampai dengan Marungi, itu potensi abrasi sungai dari Batang Mangau” katanya. (rdr/ant)