Abrasi Batang Mangau di Pariaman Ancam Lahan Warga, Tiga Dusun Terdampak

Kepala Desa Punggung Lading, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumbar Aulia Mardhi Arif meninjau lokasi abrasi di Dusun Parik, Pariaman, Rabu. (ANTARA/Aadiaat M. S.)

PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Abrasi sungai Batang Mangau di tiga dusun di Desa Punggung Lading, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat telah mengancam aset warga berupa rumah dan ladang serta aset pemerintah berupa kantor dan jalan.

“Abrasi sungai ini sudah terjadi sejak lima tahun terakhir, setiap tahunnya kondisinya bertambah parah. Peristiwa ini telah dilaporkan kepada Pemerintah Kota Pariaman untuk diteruskan kepada pemerintah pusat,” kata Kepala Desa Punggung Lading Aulia Mardhi Arif di Pariaman, Rabu (20/7/2022).

Ia mengatakan setidaknya ada tiga dusun di desa tersebut yang terdampak abrasi sungai yaitu Dusun Parik, Pampan, dan Punggung Lading. Diketahui abrasi di Punggung Lading telah diatasi warga dengan cara gotong royong untuk menormalisasi sungai meskipun hal itu belum maksimal.

Khusus abrasi sungai di Dusun Parik, lanjutnya setidaknya telah mengikis sekitar 200 meter lahan perkebunan milik warga yang jika dibiarkan maka berdampak pada rumah, kantor pemerintahan desa, dan jalan yang menghubungkan Pariaman dengan Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padangpariaman.

Ia menyampaikan abrasi sungai di Dusun Parik tersebut telah ditinjau oleh pihak terkait pada 2018 namun menurutnya hingga sekarang penanganannya belum terealisasi karena pandemi COVID-19.

Ia berharap pemerintah dapat segera menangani abrasi tersebut karena menyangkut dengan aset masyarakat dan pemerintah yang ada di daerah itu.

Salah seorang petani yang terdampak abrasi tersebut Buyung (64) mengatakan setidaknya sudah delapan pohon kelapa miliknya terdampak abrasi itu.

Ia khawatir jika abrasi tersebut terus berlanjut dan tidak ada penanganan dari pemerintah maka seluruh lahannya yang menjadi sumber ekonomi utama keluarganya itu akan habis. “Saya berharap pemerintah menangani abrasi ini, saya dengar pemerintah desa sudah melaporkan hal ini,” katanya.

Akibat abrasi di Dusun Parik tersebut saat ini telah terbentuk tebing dengan ketinggian puluhan meter yang tanahnya akan semakin longsor ketika hujan dan dihantam air terlebih debitnya membesar.

Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pariaman Jasman Amin mengatakan Batang Mangau merupakan aliran yang menjadi potensi abrasi sungai di daerah itu. “Mulai dari air Desa Punggung Lading sampai dengan Marungi, itu potensi abrasi sungai dari Batang Mangau” katanya. (rdr/ant)

Exit mobile version