PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Unit Operasional SDM PT Semen Padang, M. Irwan Prasetyo mengatakan, webinar kesehatan ini merupakan salah satu program perusahaan yang bertujuan, agar karyawan dapat lebih memahami atau peduli dengan kesehatannya.
“Webinar kesehatan ini juga penting bagi perusahaan, karena kesehatan karyawan ada korelasi dengan perusahaan. Kalau karyawan sehat, maka akan berdampak kepada produktifitas perusahaan,” kata Irwan Prasetyo dalam sambutannya.
Webinar kesehatan ini, katanya melanjutkan, juga dilatar belakangi adanya laporan dari Semen Padang Hospital (SPH) bahwa sejak Januari-Juli ini masalah kesehatan karyawan didominasi terkait pencernaannya, yaitu masalah lambung, seperti asam lambung dan sebagainya.
“Mudah-mudahan, melalui webinar kesehatan ini, karyawan Semen Padang Group dapat lebih paham dengan penyakit terkait lambung. Dan diharapkan juga, ke depannya segala sesuatu yang memicu masalah penyakit pada lambung, bisa dihindari,” ujarnya.
Webinar kesehatan yang digelar PT Semen Padang diikuti antusias oleh para peserta. Dan itu, dibuktikan dengan berbagai pertanyaan dari para peserta. Salah satu pertanyaan adalah soal asam lambung yang kambuh saat bulan Ramadan.
Saptino menjelaskan, memang penyakit yang berkaitan dengan asam lambung banyak menghantui penderitanya pada bulan Ramadan. “Tapi pada umumnya, pasien saya yang mengalami Maag ketika puasa sama sekali tidak merasakan sakit Maag,” katanya.
Hal itu, katanya melanjutkan, disebabkan karena produksi asam di dalam lambung berkurang bagi penderita Maag yang menjalani ibadah puasa. Karena, asam lambung itu dirasang oleh makanan. Saat puasa, tentunya lambung akan istirah.
Ia juga menyampaikan bahwa selama lambung istirahat, maka akan terjadi restitusi atau pergantian sel. Sel mati diganti dengan yang baru. Kalau ada lambung yang meradang atau tukak lambung, saat puasa lah lambung memperbaiki diri.
“Itu lah nikmatnya ibadah puasa bagi penderita asam lambung. Namun, apabila menderita penyakit kelainan organ lambung seperti tukak lambung yang besar atau tumor lambung, disarankan untuk tidak berpuasa,” pungkasnya.
Peserta lainnya berkomentar positif atas kegiatan webinar yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tersebut. “Terimakasih dokter atas penjelasannya. Salam sehat selalu buat kita semua,” komen Muhammad Ikhwan.
Hal yang sama disampaikan Hendra. “Sangat bermanfaat webinarnya. Ini bisa menambah pemahaman kita agar terhindar dari penyakit asam lambung,” ujar Hendra. (rdr)