Ribuan Ternak di Agam Terkonfirmasi PMK, 10 Ekor Dilaporkan Mati

Untuk ternak yang mati sebanyak 10 ekor berasal dari sapi lima ekor, kerbau satu ekor dan kambing empat ekor.

Seorang petugas kesehatan hewan memeriksa kerbau yang terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK. Antara/Erik

AGAM, RADARSUMBAR.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat 1.162 ekor ternak di daerah itu terkonfirmasi virus penyakit mulut dan kuku (PMK), 10 ternak dilaporkan mati.

“Ini berdasarkan data yang kami himpun melalui tim dan penyuluh peternakan di 16 kecamatan,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim di Lubukbasung, Sabtu.

Ia mengatakan, ke 1.162 ekor ternak itu dengan rincian, sapi sebanyak 1.021 ekor, kerbau 132 ekor dan kambing sembilan ekor. Untuk ternak yang mati sebanyak 10 ekor berasal dari sapi lima ekor, kerbau satu ekor dan kambing empat ekor.

“Ternak yang mati itu merupakan anak yang tidak bisa menerima asupan makan,” katanya.

Ia menambahkan, ternak yang suspect tercatat 1.670 ekor dengan rincian sapi 1.538 ekor, kerbau 113 ekor dan kambing 19 ekor. Sedangkan ternak yang sakit 1.086 ekor dengan rincian sapi 958 ekor, kerbau 125 ekor dan kambing tiga ekor.

Sementara ternak yang sembuh 687 ekor dengan rincian sapi 607 ekor, kerbau 80 ekor. Potong paksa 11 ekor sapi dan kerbau satu ekor. Selain itu, populasi terancam 5.431 ekor dengan rincian sapi 4.985 ekor dan kerbau 446 ekor.

“Kasus penyakit mulut dan kuku itu tersebar di 14 dari 16 kecamatan di Agam. Kecamatan Baso dan Palupuh belum ditemukan kasus itu,” katanya.

Ia mengakui, Dinas Pertanian Agam berupaya untuk meminimalisir kasus penyakit mulut dan kuku dengan menurunkan tim untuk melakukan pemantauan di setiap kecamatan, sosialisasi pencegahan dan mengawasi lalu lintas ternak.

Lalu memberikan vaksinasi ke ternak yang belum terdampak penyakit mulut, kuku dan lainnya. “Kita telah memberikan vaksinasi ke 241 ekor ternak dan dalam waktu dekat pemberian vaksinasi untuk 2.300 ekor,” katanya. (rdr/ant)

Exit mobile version