Dusun di Jember Diserang Sekelompok OTK, Rumah-Kendaraan Dibakar

Bahwa malam Minggu (Sabtu), ada kejadian 7 rumah penduduk, 2 mobil, dan 5 sepeda motor dibakar.

Ilustrasi pembakaran. (Pixabay)

Ilustrasi pembakaran. (Pixabay)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Sekelompok orang tak dikenal (OTK) menyerang Dusun Tetelan Darungan, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo. Mereka membakar rumah dan kendaraan.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/7/2022). Kabar tersebut baru berembus belakangan. Adalah KH Abdul Muqiet, tokoh masyarakat Silo yang juga mantan wakil bupati Jember yang menyampaikan kabar pembakaran di Mulyorejo.

“Awal informasi itu, hari Ahad kemarin itu ada acara pengajian di Dusun Tetelandarungan, Desa Mulyorejo. Di sana itu juga dekat dengan lokasi lahan perhutani yang digarap masyarakat setempat,” jelasnya, Kamis (4/8/2022).

Sesaat sebelum acara pengajian dimulai, kata pria yang karib disapa Kiai Muqiet tersebut, sejumlah tokoh masyarakat curhat ke dirinya. Bahwa semalam sebelumnya ada penyerangan sekelompok orang.

“Bahwa malam Minggu (Sabtu), ada kejadian 7 rumah penduduk, 2 mobil, dan 5 sepeda motor dibakar. Kejadian ini bukan yang pertama, sebelumnya itu pernah terjadi. Ada satu rumah dan dua motor dibakar,” ungkap Kiai Muqiet.

Saat dia bertanya apa penyebab aksi sekelompok orang itu, warga tidak ada yang menjawab. Menurut Muqiet, warga masih ketakutan. “Warga sana malah terlihat ketakutan. Artinya, kalau cerita atau memberi tahu, takut nanti jadi korban berikutnya. Itu yang saya tangkap dari mereka,” katanya.

Terkait dengan kejadian sebelumnya soal satu rumah warga dan dua motor terbakar, lanjut Kiai Muqiet, masih dapat diredam. Namun, kejadian yang kedua lebih parah. “Yang barusan ini malah lebih banyak yang terbakar. Bahkan rumah yang terbakar sampai rata dengan tanah,” ucapnya.

Saat ini warga masih resah. Lalu apa langkah polisi terkait peristiwa ini? Baca di halaman selanjutnya. Menurut Kiai Muqiet, masyarakat di Mulyorejo masih resah. Kiai Muqiet pun merasa prihatin.

“Kasihan masyarakat di sana, seperti dalam ketakutan. Saya menduga ada semacam premanisme, kalau menurut saya,” ucapnya.

“Wong katanya masyarakat, pelakunya sampai 50 orang. Tapi lebih pasnya mungkin bisa langsung konfirmasi ke masyarakat,” sambungnya.

Muqiet menambahkan, polisi sudah turun tangan menyelidiki kasus tersebut.

“Untuk dugaan pelaku, saya juga belum tahu. Tapi terkait kasus ini, dari aparat kepolisian di Polsek turun ke lapangan bahkan sempat ngepam juga kabarnya. Tapi warga sama saya tertutup, melihat cukup masif mungkin. Mungkin perlu diekspos agar ada penyelesaian yang baik,” tukasnya.

Dihubungi terpisah, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menyatakan, pihaknya sudah melakukan tindakan cepat begitu peristiwa itu terjadi. Sejumlah petugas juga diterjunkan untuk melakukan pengamanan. “Petugas juga masih di sana. Kami juga imbau warga untuk tidak melakukan aksi balasan,” tandasnya.

Ditanya jumlah pelaku dan kronogi peristiwanya, Hery masih belum mau membukanya. Demikian juga motif dari aksi sekelompok orang tersebut. “Ini masih terus kami lakukan pemeriksaan. Masih proses lidik,” ujarnya.

Tentang kerugian material, versi Hery tidak sebanyak dengan yang disampaikan oleh Kiai Muqiet. Hery mengungkapkan, ada satu rumah, dua motor, dan satu mobil yang rusak. “Untuk yang rumah, rusak karena dibakar,” tandasnya. (rdr/detik.com)

Exit mobile version