JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Seorang bocah kelas 3 SD, IHM, ditemukan tewas di rumahnya dengan luka bakar di bagian dadanya, Rabu (3/8/2022) siang. Korban meninggal diduga karena ponsel atau handphone (HP) yang dipakainya meledak.
Peristiwa nahas itu terjadi di Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kejadian ini menggegerkan warga Rancah dan sekitarnya.
Kepala Desa Kiarapayung Dedi membenarkan kejadian ini. Menurut keterangan orang tuanya, sang anak pulang dari sekolahnya pada siang hari. Kemudian ia mengecas ponsel miliknya sambil memainkannya sambil tiduran di tengah rumah.
Kemudian ibundanya R, keluar rumah pergi ke warung untuk membeli makanan. IHM ditinggal bersama adiknya yang masih balita. Berselang setengah jam, R kembali ke rumah dan memanggil anaknya. Namun IHM tidak merespons.
Ketika masuk rumah, R melihat anaknya seperti tertidur dengan posisi telungkup di lantai tanpa alas. Ketika dibangunkan tapi tidak bangun dan curiga karena seluruh badannya bergerak. Ketika membalikkan tubuh anaknya, R pun kaget ponsel anaknya sudah berantakan tepat di sekitar bagian dada.
Pada bagian dada anaknya pun terdapat luka bakar cukup besar seukuran telapak tangan. Seketika itu R langsung histeris karena anaknya sudah meninggal dunia.
“Awal kejadiannya, anak pulang sekolah, lalu ibunya ke warung mencari makanan. Kejadian sekitar pukul 14.00 WIB. Keadaannya meninggal dunia,” ujar Kepala Desa Kiarapayung Dedi saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (4/8/2022).
Ponsel Pecah Berantakan
Dedi menduga korban meninggal dunia karena ponsel yang biasa dipakai bocah itu meledak. Hal itu terlihat dari ponsel yang ditemukan baterainya sudah pecah dan sudah berantakan. Sedangkan dari kabel charger masih utuh.
“Saat saya ikut memandikan-mengurusnya, melihat di dadanya terdapat luka sebesar telapak tangan. Disinyalir ada kelainan di HP-nya. Pecah, baterainya itu agak cembung. Bukan dari aliran listrik,” jelasnya.
Dedi menegaskan luka bakar yang dialami korban tepat di bagian tengah dada bawah leher. “Luka bakar itu diraba sangat lembek,” ucapnya.
Dengan kejadian ini, Dedi pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat menggunakan ponsel. Ketika sedang diisi ulang sebaiknya tidak digunakan. Apabila kondisinya sudah akan rusak sebaiknya diperbaiki atau diganti baru.
“Kita ambil hikmahnya, kepada keluarga bersabar atas musibah ini. Menerima kejadian ini sebagai musibah. Mohon kepada semua pihak edukasi sampaikan ke masyarakat bahwa HP bahaya ketika tidak dikontrol. Kalau sudah tidak layak pakai sebaiknya diistirahatkan,” ungkapnya. (rdr/detik.com)