LUBUK BASUANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat melakukan rekonstruksi atau perbaikan bendungan daerah aliran Sungai Batang Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari.
Bendungan ini rusak akibat banjir bandang melanda daerah itu pada 2015 dan akan diperbaiki dengan dana Rp7,64 miliar 2022, sehingga bisa mengaliri lahan sawah milik petani dengan luas sekitar 300 hektare.
Sekretaris Daerah Agam, Edi Busti di Lubukbasung, Kamis, mengatakan rekonstruksi itu menggunakan dana rehabilitasi dan rekontruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2022.
“Pembangunan telah berlangsung selama satu bulan dan kendala yang dihadapi hanya kondisi cuaca. Saya berharap pembangunan berjalan dengan baik sampai berakhir kontrak kerja,” katanya saat meninjau aliran Sungai Batang Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari, Kamis.
Peninjauan itu turut didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Bambang Warsito.
Kemudian, Kepala Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang Agam Ofrizon, Kabid Bina Marga DPUTR Agam Gani Basya, Kabid Informasi Komunikasi Publik Diskominfo Agam Hartono dan lainnya.
Ia mengatakan, pekerjaan dilakukan dengan total litas dan tidak lagi mengerjakan dengan biaya terbatas dengan harapan diperbaiki konstruksi itu bermanfaat bagi petani untuk mengairi sawah milik petani dengan luas 300 hektare.
Program kegiatan itu dalam menyelesaikan satu masalah dengan tuntas, tidak menyelesaikan berbagai masalah tapi tidak tuntas.
“Lebih baik menyelesaikan satu masalah, tetapi tuntas. Tahun besok kita tidak memikirkan irigasi Batang Bawan, namun menyelesaikan masalah yang lain,” katanya.
Dengan selesainya irigasi itu, ada sekitar 300 hektare sawah yang bisa dialiri air irigasi Batang Bawan. Artinya, hasil produksi padi di daerah itu bakal produktif, kalau 300 hektare hasil gabah tujuh ton per hektare, maka gabah yang dihasilkan di daerah itu sekitar 21 ribu ton.
“Sumber air untuk 300 hektare sawah itu bakal lancar dan ini harapan kita dengan perbaikan itu,” katanya.
Ia mengakui, bendungan daerah aliran Sungai Batang Bawan itu rusak akibat bencana alam banjir bandang melanda daerah itu pada 2015. Akibatnya, petani kesulitan untuk mendapatkan air dalam mengaliri sawah mereka.
“Dengan perjuangan panjang dan kerja keras, maka kita mendapatkan dana dari BNPN Pusat,” katanya.
Salah seorang petani di Bawan, Arahab (58) mengucapkan terimakasih ke Pemkab Agam atas perbaikan bendungan yang rusak semenjak 2015.
“Selama 2015 sampai Agustus 2022, air di irigasi tidak ada, sehingga lokasi lahan beralih fungsi dari padi menjadi lahan jagung,” katanya.
Dengan telah diperbaikinya bendungan itu, tambahnya, maka petani dengan mudah mendapatkan air dalam mengolah lahan dan lokasi itu bisa menjadi objek wisata pemandian. (rdr/ant)