“Korban dalam kondisi lemas, kami segera melarikan korban menggunakan kapal KP 2009 ke Puskesmas terdekat,” terang Aris. Korban dan perahunya kemudian dievakuasi ke daratan Ujung Lero yang jaraknya 85 mil dari pantai. Dari keterangan korban, lanjut Aris, terjadi angin kencang yang mengakibatkan gelombang tinggi.
Ombak kemudian menerjang perahu korban hingga sayap penyeimbang perahu patah. “Dan korban berusaha bertahan dengan melakukan keseimbangan di atas perahu, hingga kelelahan dan lemas akibat kekurangan cairan,” ungkap Aris.
Tak lama setelah itu, mesin yang digunakan korban juga rusak akibat hantaman gelombang. Akibatnya, korban tak dapat berbuat apa-apa dan hanya terombang-ambing di laut selama dua hari dua malam. “Alhamdulillah setelah diberikan obat dan vitamin oleh tim medis, korban ini dalam kondisi membaik. Ia masih dirawat di Puskesmas Ujung Lero, Kabupaten Pinrang,” ucapnya. (rdr/kompas.com)