Selain itu, kejang demam biasanya dialami anak berusia enam bulan sampai lima tahun. Selain itu kondisi demam memang sering menjadi pemicu. Sedangkan epilepsi dialami oleh usia yang cukup bervariasi. penyebab dari intrakranial dan sering terdapat riwayat bangkitan kejang yang sama sebelumnya.
Pada edukasi, disampaikan pula bahwa mencegah epilepsi dengan menekan jari tangan ada benarnya. Adapun mencegah epilepsi dengan kopi adalah mitos. “Karena ada beberapa penelitian yang sedang mengembangkan ini,” ungkap Lilian Triana,
Untuk penanganan, pada kejang demam cukup diberikan obat penurun panas (yang berdurasi singkat) namun konsumsi obat antiepilepsi pada pasien terdiagnosa harus rutin setiap hari untuk menurunkan frekuensi kambuh. “Pahami akan kejang demam tidak selalu berujung atau menjadi epilepsi,” ungkapnya.
Lilian menekankan, apabila dalam masa penyembuhan seorang pasien yang telah teratur meminum kombinasi beberapa obat antibangkitan epilepsi, namun episode kejang masih sering terjadi, maka alternatif pembedahan dapat dilakukan.
“Patut dipahami para orang tua, bahwa epilepsi adalah kondisi yang lebih berbahaya dan akan sangat mengganggu tumbuh kembang anak. Karenanya, epilepsi perlu diobati agar pasien dapat beraktivitas normal kembali, dan kerusakan otak yang lebih parah dapat dihindari,” ungkap Lilian mengingatkan. (rdr/merdeka.com)