JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Israel dan milisi Palestina menyepakati gencatan senjata di Gaza sejak Minggu malam, ungkap sejumlah sumber. Upaya perundingan gencatan senjata ini difasilitasi Mesir.
Israel menggempur Jalur Gaza sejak Jumat malam, menewaskan 31 orang Palestina, termasuk enam anak-anak. Serangan dilakukan dengan dalih memburu pemimpin organisasi Jihad Islam, yang disebut bertanggung jawab atas sejumlah serangan di Israel.
Seorang sumber keamanan Mesir mengungkapkan, Israel menyetujui usulan gencatan senjata tersebut, sedangkan pejabat Palestina yang mengetahui upaya ini mengatakan gencatan senjata mulai berlaku pada Minggu pukul 20.00 waktu setempat, dikutip dari Al Arabiya, Senin (8/8).
Juru bicara Israel dan Jihad Islam belum mengonfirmasi hal ini, hanya mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan Kairo.
Pejabat di Gaza menyampaikan 31 orang tewas dalam serangan tersebut, dan tiga di antara korban merupakan warga sipil. Serangan Israel dibalas dengan tembakan ratusan roket yang melumpuhkan sebagian besar wilayah Israel selatan dan memaksa warga di kota-kota seperti Tel Aviv dan Ashkelon menuju tempat berlindung.
Pada Minggu pagi, kelompok Jihad Islam memperluas tembakan roketnya ke Yerusalem yang disebut sebagai aksi balasan atas terbunuhnya komandan mereka oleh serangan Israel. “Darah para syahid tidak akan sia-sia,” kata Jihad Islam dalam pernyataannya.
Komandan Jihad Islam yang terbunuh di Gaza adalah Khaled Mansour. Kematian Mansour dikonfirmasi Jihad Islam.
“Pasukan Al-Quds berduka atas (kematian) pemimpin Khaled Mansour, anggota dewan keamanan dan komandan wilayah selatan (Jalur Gaza) yang syahid akibat serangan udara Israel kemarin (Sabtu),” jelas kelompok ini dalam pernyataannya. Pasukan Al-Quds adalah sayap bersenjata Jihad Islam. (rdr/merdeka.com)