BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Untuk memperingati hari lahir (Harlah) Bung Hatta yang ke-120, Yayasan Proklamator Bung Hatta Chapter Sumbar, Riau dan Jambi akan menggelar napak tilas.
Kegiatan tersebut akan diadakan pada tanggal 13 Agustus 2022 di Kota Bukittinggi dan akan diramaikan oleh masyarakat sekitar, pelari, mahasiswa dan komunitas pecinta alam.
Willy Putra, Sekretaris Pelaksana Harlah 120 Tahun Bung Hatta Sang Proklamator mengatakan, kegiatan napak tilas ini dilakukan untuk memperingati kelahiran Wakil Presiden pertama Indonesia tersebut, tepatnya tanggal 12 Agustus 1902.
“Kegiatan tersebut akan dibuka langsung oleh anak Bung Hatta yaitu Meutia Hatta dan Kemala Hatta. Dimana, keluarga besar beliau pun akan hadir dalam kegiatan memperingati Harlah ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya lagi, untuk etape napak tilas, dimulai di Istana Bung Hatta menuju rumah kelahiran Sang proklamator RI, lanjut menapaki pesanggrahan Bung Hatta di daerah Batu Palano.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa mengenang kepahlawanan beliau. Tidak ada yang tak kenal dengan Bung Hatta. Orang yang sangat penting dalam kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.
Sekilas, Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (12 Agustus 1902 – 14 Maret 1980) adalah negarawan dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945.
Dia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Pada 1956, ia mundur dari jabatan wakil presiden. Hatta dikenal akan komitmennya pada demokrasi. Ia mengeluarkan Maklumat X yang menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia. Di bidang ekonomi, pemikiran dan sumbangsihnya terhadap perkembangan koperasi membuat ia dijuluki sebagai Bapak Koperasi.
Hatta meninggal pada 1980 dan jenazahnya dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta. Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986.
Namanya bersanding dengan Soekarno sebagai Dwi-Tunggal dan disematkan pada Bandar Udara Soekarno-Hatta. Di Belanda, namanya diabadikan sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem. (rdr-007)