JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) belum berencana memberikan vaksin COVID-19 untuk kelompok anak di bawah usia 6 tahun.
Menurutnya, masih banyak negara yang belum melakukannya karena menilai anak-anak usia di bawah 6 tahun memiliki imunitas kuat dan sangat sedikit yang mengalami hospitalisasi.
“Nah, memang yang untuk anak-anak, itu belum. Masih banyak negara yang belum menjalankan. Ada beberapa negara yang menjalankan dengan prinsip melindungi anak-anak, ada negara-negara yang belum menjalankan,” ucapnya dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (10/8/2022).
“Karena mereka melihat bahwa anak-anak masih di bawah 6 tahun masih dalam masa pertumbuhan, imunitasnya juga masih terbentuk dan kuat, data juga menunjukkan yang di bawah 5 tahun itu sangat sedikit yang hampir tidak ada yang masuk rumah sakit dan meninggal. Ada, tapi dibandingkan dengan persentase yang lansia atau dewasa jauh di bawah,” sambungnya.
Menkes Budi menambahkan, ada beberapa pendapat yang menyatakan jika terlalu agresif membangun imunitas buatan melalui vaksinasi, justru akan mengganggu pertumbuhan imunitas anak-anak.
“Sehingga ada konservatisme bahwa kalau kita terlalu agresif membangun imunitas secara buatan, nanti akan mengganggu pertumbuhan imunitas dari anak-anak yang memang sekarang sudah maju,” terangnya.
Ia menyatakan Kemenkes RI masih terus berkonsultasi apakah pemberian vaksinasi COVID-19 untuk usia di bawah 6 tahun bisa segera diberikan atau belum diperlukan.
“Nah kita terus berkonsultas untuk memastikan posisi mana posisi kita ambil. Apakah kita perlu mengambil posisi agresif, kita kasih semuanya vaksinasi atau kita ambil posisi yang konservatif bahwa kita melihat risiko meninggalnya rendah, sehingga dibiarkan anak-anak ini berkembang imunitasnya secara alamiah,” ungkapnya.
“Tapi sebagai informasi lebih banyak negara yang belum memberikan vaksinasi di usia 1 sampai 5 tahun, karena pertimbangan ilmiah tadi,” pungkasnya. (rdr/detik.com)