PADANG, RADARSUMBAR.COM – Tawuran dalam minggu ini sudah beberapa kali terjadi. Semua pihak mencari cara untuk mengurangi terjadinya tawuran antar siswa itu.
Personel dari Polsek Lubuk Begalung punya cara sendiri untuk mencegah terjadinya bentrok antar pelajar itu.
Kapolsek Lubuk Begalung Kompol Harry Mariza Putra, Rabu (10/8/2022) mengatakan, ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya bentrok itu.
“Pertama kami lakukan patroli pada jam rawan,” kata Harry di kantornya.
Kapolsek menjelaskan, waktu rawan terjadinya tawuran itu saat pelajar pulang sekolah. Sehingga polisi berpatroli secara intensif antara pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Cara kedua, Polsek Lubuk Begalung melakukan Operasi Wiyata di sekolah-sekolah. Operasi Wiyata ini adalah orasi atau penjelasan dan penyuluhan di sekolah-sekolah.
Operasi ini untuk mendekatkan polisi dengan komunitas sekolah seperti pelajar dan juga kepala sekolahnya. “Kami kadang mengisi penyuluhan,” katanya.
Ada pula kegiatan Polisi Mitra Keluarga. Pada kegiatan ini, kepolisian lebih mendekatkan diri dengan keluarga dan lingkungan para pelajar.
Dengan cara melakukan kordinasi dengan RT atau keluarga, mereka akan mendatangi pelajar-pelajar yang memiliki gerak-gerik mencurigakan.
“Kalau ada tindakan aneh dari anak-anaknya, kami akan kunjungi dan ingatkan. Biasanya, pengurus RT, takut, atau tidak enak, maka mereka dapat langsung menghubungi kami,” katanya.
Kompol Harry Mariza Putra mengatakan, cara yang sudah satu bulan dijalaninya ini cukup efektif, karena saat tidak ada sama sekali tawuran yang terjadi.
“Cara-cara itu akan terus kami lakukan untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar,” ujarnya.
Sebelumnya, aksi tawuran di Kota Padang antar pelajar kembali terjadi. Kali ini, seorang siswa terluka terkena sabetan klewang. Korban berdarah dan dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa main bacok itu viral usai diunggah salah satu akun Instagram pada Kamis (28/7/2022). Diduga sejumlah pelajar dari SMKN 5 Padang menyerang ke SMKN 1 Padang di kawasan Kampung Kalawi.
Dalam video tersebut terlihat segerombol pelajar yang memakai sepeda motor datang ke SMKN 1 sambil membawa senjata tajam dan mengejar para pelajar yang ingin masuk ke sekolah. (rdr-007)