Dengan cara melakukan kordinasi dengan RT atau keluarga, mereka akan mendatangi pelajar-pelajar yang memiliki gerak-gerik mencurigakan.
“Kalau ada tindakan aneh dari anak-anaknya, kami akan kunjungi dan ingatkan. Biasanya, pengurus RT, takut, atau tidak enak, maka mereka dapat langsung menghubungi kami,” katanya.
Kompol Harry Mariza Putra mengatakan, cara yang sudah satu bulan dijalaninya ini cukup efektif, karena saat tidak ada sama sekali tawuran yang terjadi.
“Cara-cara itu akan terus kami lakukan untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar,” ujarnya.
Sebelumnya, aksi tawuran di Kota Padang antar pelajar kembali terjadi. Kali ini, seorang siswa terluka terkena sabetan klewang. Korban berdarah dan dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa main bacok itu viral usai diunggah salah satu akun Instagram pada Kamis (28/7/2022). Diduga sejumlah pelajar dari SMKN 5 Padang menyerang ke SMKN 1 Padang di kawasan Kampung Kalawi.
Dalam video tersebut terlihat segerombol pelajar yang memakai sepeda motor datang ke SMKN 1 sambil membawa senjata tajam dan mengejar para pelajar yang ingin masuk ke sekolah. (rdr-007)