“Ibo kita, labor itu bekerja 24 jam sudah banyak para. Pekerjanya terpapar Covid-19, tapi perhatian pemerintah di Sumbar tidak ada, sudah 7 bulan insentif dan bantuan lain tak dibayarkan bagaimana itu? ” ujar Ilham, salah seorang anggota grup WhatsApp TOP100.
Hanya berselang satu jam, donasi yang dikumpulkan oleh warganet pun sudah mendekati angka Rp13 juta. Meski tak ada support dari Pemprov Sumbar, Dr. dr. Andani Eka Putra terus bekerja.
“Alhamdulillah, per hari ini kita berhasil mengurai sampel di laboratorium, walaupun hari Sabtu kemaren seharusnya tidak menerima sampel, tapi tetap saja ada sampel masuk hingga 5100 sampel,” ujar Andani, Selasa siang kepada wartawan.
Saat ini, di labor di Fakultas Kedokteran Unand Jati Padang Sumbar itu, sudah ada penambahan 2 mesin PCR, satu mesin pinjaman dari Labkesda dan 1 lagi usaha sendiri. Juga tambahan 2 mesin ekstraksi.
“Sehingga minggu kemaren kita mencatat rekor 7812 sampel tanpa pooling dengan 82 kali running PCR,” jelas Andani. (*)