“Kita proyeksikan Rp 811 triliun sampai dengan akhir tahun. Saat ini sudah sekitar Rp300 triliun di bulan Mei. Hopefully akan tercapai,” kata dia saat konferensi pers, Kamis (2/6/2022).
Adapun hingga Juni 2022, total ada 52 peserta BI Fast dan telah mewakili 82 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional. Secara terperinci, gelombang atau batch 1 terdiri dari 21 peserta, lalu batch 2 sebanyak 23 peserta, dan batch ketiga sebanyak 8 peserta.
“Nilai nominal dari BI Fast jumlahnya Rp339 triliun pada kuartal II 2022. Itu jauh lebih tinggi dari kuartal I 2022, yaitu Rp139 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (1/8/2022). (rdr/kumparan.com)