Semua bagian tanaman disebut memiliki racun dan mengandung alkaloid berupa atropin, skolopamin, serta hyoscyamine. Dikatakan oleh Ikhsan, kandungan zat tersebut bergantung pada spesies dari kecubung, lokasi tumbuh, dan musim.
Kecubung, lanjut dia, bila dikonsumsi secara langsung, misalnya daunnya digerus atau direndam, kemudian airnya dipakai ataupun diminum akan memberikan efek mabuk, bahkan sampai keracunan. “Hal ini disebabkan oleh kandungan dari zat atropin dan skolopamin,” tutur Ikhsan.
Dikutip dari laman Fakultas Hukum Universitas Medan Area, (26/2/2022), gejala keracunan kecubung yang bisa terjadi di antaranya:
– Kulit dan mukosa kering
– Kemerahan
– Midriasis atau pelebaran pupil yang tidak normal
– Takikardia sinus atau irama jantung yang lebih cepat dari normal
– Demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai atau melebihi 41,5 derajat Celcius
– Penurunan aktivitas usus
– Gangguan neurologis dengan ataksia (gangguan koordinasi gerakan tubuh)
– Gangguan pada memori jangka pendek
– Kebingungan dan halusinasi (penglihatan dan telinga)
– Psikosis
– Agitasi delirium
– Kejang
– Retensi urine.
Kendati demikian, tanaman kecubung memiliki banyak manfaat. Namun, tidak dengan cara dikonsumsi langsung. Beberapa manfaat kecubung antara lain termasuk:
– Antiasmatik
– Antitusif
– Antirematik
– Penghilang rasa nyeri
– Afrodisiak
– Pemati rasa
“Sebaiknya jangan (kecubung) dikonsumsi langsung, tapi konsultasi dengan ahli tanaman obat,” pungkasnya. (rdr/kompas.com)