Jokowi Perintahkan Pemda Segera Gunakan Rp193,4 T Dana APBD yang Nganggur

Realisasi anggaran belanja daerah baru Rp472 triliun per Agustus 2022. Angka itu setara 39,3 persen dari total alokasi belanja daerah.

Presiden Jokowi terkait dana APBD

Presiden Jokowi terkait dana APBD

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegur kepala daerah karena total dana APBD yang mengendap di bank naik 11,3 persen menjadi Rp193,4 triliun per Agustus 2022.

“Saya cek dana APBD, hal-hal kecil harus saya cek, saya harus tahu uang di bank masih Rp193,4 triliun. Sangat besar sekali,” ungkap Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).

Ia memerintahkan pemda segera menggunakan dana tersebut untuk menggerakkan perekonomian di masing-masing daerah.

“Ini harus didorong agar ikut memacu perekonomian ekonomi di daerah,” terang Jokowi.

Selain itu, realisasi anggaran belanja daerah baru Rp472 triliun per Agustus 2022. Angka itu setara 39,3 persen dari total alokasi belanja daerah.

“Hati-hati ini baru Rp472 triliun padahal ini penting sekali untuk yang namanya perputaran uang di daerah,” kata Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta pemda untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam mengendalikan inflasi. Sebab, terdapat lima provinsi yang mencatatkan inflasi lebih dari 5 persen pada Juli 2022.

Rinciannya, Jambi 8,55 persen, Sumatera Barat 8,01 persen, Bangka Belitung 7,77 persen, Riau 7,04 persen, dan Aceh 6,9 persen. “Hati-hati, tolong dilihat secara detail yang menyebabkan ini (inflasi tinggi) apa,” jelas Jokowi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi RI tembus 4,94 persen per Juli 2022. Angka itu menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015 lalu.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan semua pihak untuk terus waspada karena risiko gejolak ekonomi global masih tinggi.

Perlambatan ekonomi dunia tetap berpotensi memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka pendek.

Sementara itu, konflik geopolitik dan perang di Ukraina telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang memicu lonjakan harga komoditas global dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia. (rdr/cnnindonesia.com)

Exit mobile version