Ia mengungkap pihaknya belum menemukan tanda-tanda akan adanya penurunan kasus PMK di Padangpariaman atau masih ditemukannya penambahan kasus ternak yang terjangkit penyakit itu. “Ini karena penyebarannya cepat dan mudah. Melalui angin bisa tersebar ke ternak lainnya,” ujarnya.
Ia menyampaikan permasalahan yang dihadapi pihaknya selama menangani PMK yaitu banyaknya warga yang tidak melaporkan ternaknya mengalami sakit dan kekurangan obat untuk mengobati penyakit sesuai gejala yang dialami ternak.
Sebelumnya, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mendapatkan tambahan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 2.500 dosis dari pemerintah provinsi (Pemprov) Sumbar.
“Vaksin tersebut kami berikan untuk ternak di nagari yang belum terdampak PMK, sekarang sudah 63 nagari di Padangpariaman yang terdampak PMK tinggal 40 nagari lagi yang belum terdampak,” kata Pelaksana Tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Zulkhailisman di Parik Malintang. (rdr/ant)