PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi meminta agar jalur inspeksi atau jalan dan lahan yang ada di sisi sepanjang rel kereta api di Sumbar supaya dioptimalkan pemanfaatannya guna mengurangi tingkat kecelakaan.
“Transportasi yang paling aman saat ini adalah kereta api. Paling cepat, dan murah. Yang perlu sekarang adalah pengamanan jalur kereta api.”
“Sebab rute yang dilalui perumahan masyarakat sangat padat. Karena itu konsep “Berteman” ini sangat bagus sekali,” ujar Gubernur Mahyeldi, Senin siang.
Kegiatan FGD yang digelar oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat, Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub RI.
Ini merupakan salah satu upaya PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang di Sumbar.
Menurut gubernur, sosialisasi ‘BERTEMAN’ harus diiringi dengan advokasi dan sosialisasi terutama kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur kereta api.
“Lalu, optimalkan jalan inpeksi yang ada di sepanjang jalur. Fungsikan jalur ini, sehingga perlintasan sebidang bisa diperkecil,” lanjut gubernur.
Selain itu, Gubernur juga mengapresiasi rencana reaktivasi jalur ke Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman dan jalur ke Pauh Limo. Gubernur berharap jalur ke Padang, Panjang dan Bukittinggi karena akan sangat membantu sekali mengurangi kemacetan.
Sepakat dengan gubernur, PLT. Dirjen Perkeretaapian, Zulmafendi menyampaikan pihaknya saat ini sedang membangun jalan inspeksi dan akan menutup 245 perlintasan sebidang dari 388 yang ada saat ini. Termasuk juga membangun sistem peringatan dini.
“Ini tanggugjawab kita bersama, pemda, pemerintah pusat dan masyarakat. Hal ini tentu menuntut kolaborasi dan kerjasama, sebab angka kecelakaan di perlintasan sebidang di Sumbar termasuk tinggi,” ujar Zulfamendi.
Turut hadir dalam FGD ini perwakilan dari pemerintah kabupaten dan kota yang dilalui, yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Sebagaimana diketahui, kecelakaan kereta api seringkali terjadi di Sumbar, terutama di Kota Padang. Semua kecelakaan itu terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya plang perlintasan, terlebih ke kawasan perumahan dan persimpangan. (rdr)