Penjara akan Menjadi Lembaga yang Produktif

Sejumlah Lapas atau Rutan telah memiliki unit usaha yang menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomi, mulai dari pertanian dan perkebunan, peternakan, budidaya ikan, makanan, kue, hingga sendal hotel.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumbar R Andika Dwi Prasetya.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumbar R Andika Dwi Prasetya.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kanwil Kemenkumham Sumbar terus mendorong seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) serta Rumah Tahanan (Rutan) yang berada di bawah naungannya menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan yang produktif.

“Di samping melaksanakan fungsi pembinaan, 22 UPT Pemasyarakatan di Sumbar juga didorong untuk terus produktif,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumbar R Andika Dwi Prasetya, di Padang, Rabu.

Ia mengatakan saat ini sejumlah Lapas atau Rutan telah memiliki unit usaha yang menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomi, mulai dari pertanian dan perkebunan, peternakan, budidaya ikan, makanan, kue, hingga sendal hotel.

Beberapa UPT yang telah menjalankan kegiatan produktif itu di antaranya adalah Lapas Terbuka Pasaman yang menjalankan usaha penanaman jagung.

“Seluruh unit usaha tersebut dilaksanakan oleh masing-masing Lapas atau Rutan dengan melibatkan para warga binaan di penjara,” katanya.

Kemudian Lapas Bukittinggi dengan kegiatan usaha mantel, budidaya ikan, serta olahan ikan. Lapas Padang juga memiliki usaha pembuatan sendal yang kini telah dipakai oleh sejumlah hotel di provinsi setempat.

Ia mengatakan setiap UPT Pemasyarakatan setiap tahunnya memiliki target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kegiatan produktif tersebut.

Pada 2021 UPT Pemasyarakatan se-Sumbar berhasil melampaui target PNBP yang diberikan yaitu sebesar Rp151 juta, sedangkan pendapatan yang disetor sebesar Rp159 juta.

“Ini tentunya akan terus ditingkatkan ke depan agar Lapas serta Rutan bisa tetap produktif untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomi sesuai arahan dari Menkumham RI,” katanya.

Ia mengatakan kegiatan produktif tersebut juga menjadi pengalaman bisnis bagi warga binaan, sehingga bisa menjadi bekal ketika keluar dari penjara.

“Selama kegiatan produktif berjalan, para warga binaan juga menerima pelatihan serta materi dari pihak ketiga sebagai bekal keterampilan,” katanya. (rdr/ant)

Exit mobile version