Jalan Padang Pariaman-Agam Kembali Bisa Dilalui Setelah Terputus

Pengusulan tersebut karena melihat terganggunya akses pendidikan, agama, sosial, dan ekonomi masyarakat di daerah itu semenjak amblasnya jalan di Luhuang, Kuranji Hulu.

Kurir di salah satu jasa ekspedisi dan toko daring melintasi jalan darurat di Luhuang, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar yang menghubungkan kabupaten itu dengan Kabupaten Agam. ANTARA/Aadiaat M. S.

Kurir di salah satu jasa ekspedisi dan toko daring melintasi jalan darurat di Luhuang, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar yang menghubungkan kabupaten itu dengan Kabupaten Agam. ANTARA/Aadiaat M. S.

PADANG PARIAMAN, RADRSUMBAR.COM – Jalan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat yang menghubungkan Kabupaten Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam via Kecamatan Sungai Garinggiang sudah dapat kembali dilewati pasca-terputus beberapa bulan.

“Itu bersifat darurat yang merupakan usulan dari pemerintah nagari kepada Pemprov Sumbar,” kata Wali Nagari Kuranji Hulu Salman Hardani di Sungai Garinggiang, Jumat.

Pengusulan tersebut karena melihat terganggunya akses pendidikan, agama, sosial, dan ekonomi masyarakat di daerah itu semenjak amblasnya jalan di Luhuang, Kuranji Hulu.

Oleh karena itu, Pemprov membangun jalan darurat yang diperuntukkan kendaraan bermotor dan mobil pribadi yang sudah dapat mulai dilewati pada Kamis (25/8/2022).

Sebelumnya di lokasi itu dipasang jembatan darurat namun karena kondisi tanah penyangganya semakin tergerus air maka jembatan itu dibuka.

“Jadi setelah jembatan darurat dibuka pengerjaan jalan darurat langsung dikerjakan,” katanya.

Jalan darurat tersebut dilakukan dengan penimbunan tanah yang bagian tebingnya ditanam bambu guna memperkuat struktur tanah agar tidak mudah tergerus air.

Ia mengatakan untuk mengamankan jalan darurat tersebut pemerintah nagari membebaskan enam lahan warga untuk pembangunan selokan atau pemecah air bah.

Pembebasan lahan untuk selokan tersebut juga merupakan permintaan Pemprov untuk rencana pembangunan jembatan permanen.

Dia berharap Pemprov Sumbar segera membangun jembatan permanen di daerah itu karena jalan itu merupakan akses penting masyarakat.

Sementara itu, salah seorang pengendara Rendi Hakimi Sadri (32) mengatakan semenjak akses terputus dirinya harus melewati jalan alternatif yang jarak tempuhnya lebih jauh.

“Nah, kalau jalan Luhuang sudah bisa dilewati tentu kami sebagai pengendara diuntungkan, dan saya rasa pedagang yang bergantung juga terbantu,” ujar dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) membongkar jembatan panel atau bailey yang digunakan semenjak Desember 2021 sebagai jembatan darurat karena kondisi tanah penyangga yang mengkhawatirkan akibat terus digerus air hujan.

“Jembatan terpaksa kami buka karena selain dapat membahayakan pengendara juga potensi jembatan jatuh juga besar,” kata Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar Khairul Anwar saat dihubungi dari Padang Pariaman.

Ia mengatakan pada awal bulan ini pihaknya juga telah menambah panjang jembatan ke arah Pasar Sungai Garinggiang sepanjang tiga meter namun karena faktor cuaca tanah penyangga di sisi lainnya terus tergerus air sehingga dikhawatirkan tidak mampu lagi menahan beban jembatan.

Ia menyampaikan Pemprov Sumbar telah memasukkan pembangunan jembatan di jalan yang menghubungkan Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam tersebut ke dalam rencana kerja untuk 2023 dengan nilai anggaran Rp11,5 miliar. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version