Direktur Operasi III HK Koentjoro mengatakan, sesuai dengan penugasannya, dia mendapatkan target penyelesaian 24 ruas tol di Sumatra. Salah satunya di Sumbar. “Khusus yang Padang-Sicincin sepanjang 36 KM yang kita sudah mulai dari tahun 2018-2019 agak lambat. Sampai saat ini baru 3,6 KM yang sudah, tapi yang bisa dilewati baru 2 KM saja,” katanya.
Koentjoro menyebut, HK sangat berterima kasih kepada Andre Rosisde yang hadir memastikan proyek ini segera berlanjut kembali. “Sampai dengan saat ini baru 77 persen lahan dibebaskan. Harapan kita mendekati 90 persen, kita akan mulai lanjutkan pembangunan. September kita segera mulai. Kami ucapkan terima kasih pada Pak Andre Rosiade. Berkenan memasukkan jadwalnya dan memastikan memberikan dorongan pembebasan lahan. Agar HK bisa melanjutkan pembangunan sampai selesai,” katanya.
Dia mengatakan, dukungan Andre Rosiade sangat luar biasa kepada pembangunan. Karena mendukung penanaman modal negara yang menjadi sumber pembangunan tol. “Sehingga apa yang diperjuangkan anggota dewan bisa kami diselesaikan pekerjaannya. Apabila selesai terbangun tol 36 KM ini, jalur yang biasa ditempuh satu sampai dua jam, Insya Allah dilalui hanya 30 menit. Target kita tol sesi 1 ini selesai 2024 awal,” katanya pada acara yang dilengkapi dengan sumbangan untuk anak asuh dari Panti Asuhan Mutiara Budi di Padangpariaman.
Secara nasional, kata Koentjoro, pembangunan tol di Sumbar tergolong masih sedikit diselesaikan dibanding daerah lain. Dampaknya, masyarakat Sumbar tidak bisa menikmati infrastruktur yang lebih baik dan berkualitas. Sehingga ada kendala kemacetan, distribusi logistik yang tidak maksimum bisa terjadi. “Tapi kalau tol bisa tersambungkan kemacetan dan peningkatan logistik bisa ditingkatkan,” katanya.
Koentjoro membenarkan, pembangunan sudah terhenti sejak 1,5 tahun lalu. Di akhir tahun 2020 sudah slow, tapi hanya ada pekerjaan pemeliharaan. “Pekerja sebelumnya digeser untuk mempercepat pembangunan di Pekanbaru dan Palembang. Sehingga ada satu ruas yang seudah selesai di Pekanbaru. September ini akan kembali ke Sumbar. Khusus sesi 1 kita usahakan segera tuntas,” katanya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, pembebasan tanah saat ini telah lebih dari 70 persen dari 36,15 km ruas Padang-Sicincin, dengan total lahan tersambung sepanjang 12 km. Dengan begitu pekerjaan sudah dapat dimulai secara simultan bersamaan sisa proses pembayaran UGK yang terus dipacu.
“Sementara untuk bidang-bidang tanah yang masih belum bebas di Nagari Kapalo Hilang, kita menargetkan akan selesai sebelum akhir tahun. Jadi yang di sini dulu, Kapalo Hilalang kan di ujung sana, aktivitasnya mungkin tahun depan, tapi tanahnya tahun ini harus sudah selesai,” ungkapnya. (rdr)