PASBAR, RADARSUMBAR.COM – Realisasi pencapaian produksi ikan di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) hingga akhir Agustus 2022 mencapai 77.833 ton dari 114. 350 ton target selama 2022 ini.
“Terdapat sejumlah persoalan dalam mencapai target yang ditetapkan. Kita terus berupaya mencapai target dengan sejumlah upaya,” kata Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus di Simpang Empat, Selasa.
Ia merinci untuk produksi perikanan tangkap dari target 108.321 ton realisasi hingga akhir Agustus 75.002 ton. Sedangkan realisasi budidaya perikanan dari target 6.029 ton realisasi 2.831 ton.
“Secara total produksi ikan di Pasaman Barat hingga saat ini baru 77.833 ton dari target 114. 350 ton,” katanya.
Menurutnya permasalahan yang dialami dalam upaya mencapai target produksi ikan diantaranya kondisi cuaca ekstrim di triwulan ketiga sehingga nelayan tidak melaut. Selain itu pada triwulan tiga ini tidak merupakan musim banyak ikan sehingga hasil tangkapan nelayan menurun.
Untuk budidaya ikan, kata dia juga menurun karena kondisi setelah gempa ada beberapa keramba yang berada di aliran sungai yang berasal dari Gunung Talamau banyak mengalami kematian.
“Seringnya air keruh juga menghambat pembudidaya ikan keramba terhambat untuk berusaha. Serta mahalnya harga pakan yg membuat rendahnya keinginan masyarakat membudidaya ikan,” katanya.
Menyikapi permasalahan itu maka Dinas Perikanan Pasaman Barat melakukan berbagai upaya dalam rangka mencapai target produksi ikan yang telah ditetapkan.
Diantara upaya yang dilakukan adalah memberikan bantuan tambahan armada dan alat penangkapan ikan serta alat dukung penangkapan ikan berupa perahu, alat tangkap dan GPS.
“Bantuan itu berasal dari APBN, APBD, propinsi maupun APBD Pasaman Barat. Kemudian memberikan pelatihan untuk nakhoda dan ABK kapal perikanan,” sebutnya.
Untuk perikanan budidaya pihaknya melakukan pemberian bantuan bibit ikan dan pakan, memberikan bantuan mesin pakan untuk menekan harga pakan sehingga masyarakat semangat berusaha budidaya ikan.
“Berkolaborasi dengan nagari atau desa untuk menciptakan pelaku usaha baru dalam budidaya ikan melalui anggaran ketahanan pangan hewani di nagari,” katanya. (rdr/ant)