Novriadi mengakui, pada Selasa (30/8/2022) warga sempat beraktivitas pada siang hari dengan bekerja di tempat masing-masing. “Namun karena ada gempa susulan, akhirnya mereka kembali bermalam di tenda pengungsian,” kata Novriadi.
Sebelumnya diberitakan, akibat gempa magnitudo 6,1 sebanyak 2.326 warga Mentawai mengungsi di tenda pengungsian. Mereka tersebar di tiga titik di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat. Pengungsi berasal dari tujuh dusun yaitu Saboilagkat, Sute’uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Bataet Utara, Bataet Selatan, dan Sakaldhat.
Selain warga mengungsi, gempa juga membuat lima bangunan rusak yaitu satu unit gereja, aula Kantor Camat Siberut, satu unit SMPN 3 Simalegi rusak ringan, satu unit SDN 11 Simalegi rusak berat, dan satu unit Puskesmas Betaet rusak ringan. (rdr/kompas.com)