Dampak Gempa Mentawai, Lima Bangunan Rusak, Ribuan Warga Mengungsi

Ribuan warga Mentawai mengungsi ke tenda pengungsian karena takut gempa susulan, Selasa (30/8/2022) malam.(Foto: BPBD Sumbar)

MENTAWAI, RADARSUMBAR.COM – Jumlah pengungsi akibat gempa magnitudo 6,1 yang melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terus bertambah. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai penambahan ada sebanyak 951 jiwa dari Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat.

“Ada penambahan pengungsi. Awalnya hanya dari Desa Simalegi, Siberut Barat. Sekarang bertambah dari Desa Simatalu,” kata Kepala BPBD Mentawai, Novriadi yang dihubungi Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Penambahan 951 pengungsi itu berasal dari tiga dusun di Desa Simatalu yaitu Saikoat 417 jiwa, Limu 330 jiwa dan Bojo 204 jiwa. Novriadi menyebutkan dengan adanya penambahan itu total pengungsi berjumlah 3.277 dari dua desa.

Menurut Novriadi, ribuan pengungsi masih bermalam di tenda pengungsian karena gempa susulan. “Kemarin sore masih ada gempa susulan sehingga warga kembali memilih bermalam di tenda pengungsian,” kata Novriadi.

Novriadi mengakui, pada Selasa (30/8/2022) warga sempat beraktivitas pada siang hari dengan bekerja di tempat masing-masing. “Namun karena ada gempa susulan, akhirnya mereka kembali bermalam di tenda pengungsian,” kata Novriadi.

Sebelumnya diberitakan, akibat gempa magnitudo 6,1 sebanyak 2.326 warga Mentawai mengungsi di tenda pengungsian. Mereka tersebar di tiga titik di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat. Pengungsi berasal dari tujuh dusun yaitu Saboilagkat, Sute’uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Bataet Utara, Bataet Selatan, dan Sakaldhat.

Selain warga mengungsi, gempa juga membuat lima bangunan rusak yaitu satu unit gereja, aula Kantor Camat Siberut, satu unit SMPN 3 Simalegi rusak ringan, satu unit SDN 11 Simalegi rusak berat, dan satu unit Puskesmas Betaet rusak ringan. (rdr/kompas.com)

Exit mobile version