LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Maninjau memasang tiga kamera jebak di lokasi empat ternak warga Aia Taganang, Jorong Aia Taganang, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matua, Kabupaten Agam yang diserang hewan liar.
“Kita memasang tiga kamera jebak pada Selasa (31/8) dan kamera dipasang selama tujuh hari ke depan,” kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis (1/9/2022).
Kamera itu dipasang di lokasi ternak warga yang diserang untuk memastikan jenis satwa yang menyerangnya.
Resor KSDA Maninjau belum bisa memastikan jenis satwa yang memangsa ternak itu karena petugas tidak menemukan tanda-tanda, seperti jejak kaki, cakaran, kotoran dan suara dari satwa.
“Sampai hari ini kita belum menemukan tanda baru satwa itu dan kita juga melakukan patroli pada malam hari, namun tidak ada tanda keberadaan satwa tersebut,” katanya.
Namun ia menduga dua ekor anjing dan dua ekor kerbau itu diserang hewan liar jenis kucing besar. Ade mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara pergi ke kebun lebih dari satu orang, mengandangkan ternak dan lainnya dalam mengantisipasi korban.
Sementara itu, pemilik kerbau, Basri (52) mengatakan dua ekor anak kerbau serang satwa liar saat berada di kebun pada Sebtu (20/8), sehingga mengalami luka pada bagian kiri.
“Di kebun ada tiga ekor kerbau dan diserang hanya dua ekor, sehingga mengalami luka pada bagian kaki kiri. Kerbau saya telah dibawa ke rumah dalam mengantisipasi serangan dari satwa liar,” katanya.
Dokter Hewan Puskeswan Matura, Drh Taufiq Asmar mengatakan kondisi kerbau sudah membaik setelah mendapatkan penanganan semenjak digigit satwa.
Lokasi pada gigitan, tambahnya, terjadi infeksi dan sekarang peradangan sudah membaik. “Kondisi gigitan bisa sembuh beberapa hari ke depan dan tinggal pemulihan,” katanya. (rdr/ant)