BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Seratus paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, mie instan, gula dan teh dibagikan oleh jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bukittinggi dalam rangka HUT Polwan pada Jumat (2/9/2022) kemarin.
Kasat Lantas Bukitinggi, AKP Ghanda Novidiningrat mengatakan, paket sembako tersebut dikhususkan kepada tenaga kebersihan, sebab mereka bekerja sejak subuh untuk menyapu jalan agar Kota Bukitinggi terlihat bersih dan tidak kotor.
Disaat warga belum melakukan aktivitasnya, para tenaga kebersihan ini sudah berjibaku bekerja membersihkan Kota Bukitnggi dengan peralatan seperti sapu lidi, mesin pemotong rumput dan betor.
Redo Jayusman, salah seorang tenaga kebersihan yang telah bekerja selama delapan tahun berstatus honor mengaku sangat bersyukur dengan pembagian sembako oleh Polantas Bukitinggi.
“Sebab, saat ini biaya hidup terasa tinggi, apa yang dibeli tidak ada yang murah. Apalagi tenaga honorer seperti saya ini yang gajinya tidak seberapa,” ucap Redo.
Hal senada juga dikatakan Sunandar. Dia menyebut, pembagian sembako oleh Satlantas Bukittinggi ini sangat bermanfaat. Dia berharap apa yang dilakukan oleh Polantas juga bisa ditiru oleh pemimpin lainnya di Kota Bukitinggi.
Sekilas tentang Polwan. Pada tanggal 1 September 1948 dimulai pendidikan kader kepolisian untuk tingkat Perwira Angkatan 3 di Bukittinggi dengan 50 orang siswa.
Enam orang diantaranya adalah calon polisi wanita yang kemudian dikenal dengan Polwan pertama di Indonesia atau perintis polisi wanita.
Sehingga, tanggal 1 September 1948 ditetapkan sebagai hari ulang tahun (HUT) Polwan dan diperingati setiap tahunnya dengan upacara yang diselenggarakan oleh personil polisi wanita di seluruh Indonesia.
Gagasan penerimaan kembali tenaga polisi wanita mendapat dukungan penuh dari Bhayangkari dan perjuangan untuk itu diteruskan melalui kongres wanita Indonesia (Kowani) yang berhasil setelah melalui proses panjang dan menghadap para pejabat yang berwenang pada waktu.
Sebagai hasilnya, muncullah Brigadir Polisi wanita yang cukup menonjol dan disegani masyarakat karena kemampuan intelijen dan tugas umum.
Pada bulan Juni 1962, untuk pertama kalinya 4 orang Brigadir polwan ditugaskan pada Detasemen kawal pribadi korps Brimob di Istana Presiden.
Kemudian, pada tanggal 1 September 2015 dibangun Monumen polwan di Bukittinggi sebagai Kota lahirnya polwan. Sumatera Barat menjadi saksi bisu semangat Esthi Bhakti Warapsari dalam membangun negeri. (rdr)