PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mengungkapkan bakal mendistribusikan beras untuk masyarakat Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan yang terisolasi akibat bencana longsor.
Bupati Rusma Yul Anwar menyampaikan rencana pengiriman beras itu merupakan inisiatif pemerintah kabupaten, karena hingga kini belum ada laporan resmi dari pemerintah pemerintah nagari (desa adat) maupun camat setempat.
“Kami sudah koordinasi dengan pemerintah provinsi soal rencana pendistribusian beras itu. Jumlahnya belum kami pastikan, karena masih menghitung jumlah warga,” ungkap bupati di Painan.
Selain dengan provinsi, pemerintah kabupaten juga telah berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre II Sumatera Barat soal permintaan Cadangan Beras Pemerintah (CPP) yang rencananya bakal didistribusikan dari gudang Sago.
Bupati melanjutkan pengiriman bantuan itu sebagai antisipasi putusnya ketersediaan bahan beras warga Nagari Sungai Pinang yang terisolasi akibat longsor, sehingga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan atau kelaparan.
Secara terpisah Kepala BPBD Doni Gusrizal mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, bahkan Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Barat kini telah menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutup ruas jalan Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan.
Koordinasi itu karena ruas jalan tersebut merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Meski demikian menurutnya pemerintah kabupaten siap menurunkan alat berat jika ada permintaan bantuan dari provinsi.
“Pada prinsipnya kami telah menyiapkan berbagai peralatan jika ada permintaan dari pemerintah provinsi,” terangnya.
Ribuan masyarakat Nagari Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan terisolasi akibat bencana longsor yang menutup akses jalan menuju kawasan itu.
Sekretaris Nagari Sungai Pinang, Sisra Ismail mengatakan saat ini ia mencoba keluar berjalan kaki untuk mencari sinyal di nagari tetangga, Sungai Nyalo.
Pasalnya, arus listrik di nagarinya padam serta sinyal untuk berkomunikasi melalui selular juga terputus. “Jalan di Sungai Pinang masih tertutup longsor. Dari arah Padang juga tertutup total. Listrik mati dalam dua malam ini dan signal pun terputus,” tuturnya.
Sisra sengaja menuju nagari tetangga agar bisa memberikan informasi terkini kepada Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terkait kondisi terkini yang dialami masyarakat.
Dia menyebutkan terdapat 350 Kepala Keluarga atau 1.865 penduduk Nagari Sungai Pinang yang berada di Kampung Pasar dan Kampung Koto membutuhkan bantuan.
Sebut dia, masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan pokoknya karena akses jalan wisata Mandeh tersebut ditutupi longsor.
“Sungai Nyalo ke arah Sungai Pinang ada lima titik longsor. Dan itu kondisinya tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Lalu, dari simpang Teluk Kabung arah ke Kelurahan Sungai Pisang ada 10 titik longsor,” ujarnya. (rdr/ant)