JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Sebanyak lima mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan jaket yang mampu mendeteksi potensi kecelakaan lalu lintas bagi pengguna kendaraan roda dua.
Mahasiswa Jurusan Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol Sekolah Vokasi (SV) UGM Ademas Alam Pangestu melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis (8/9/2022) , mengatakan pembuatan jaket itu untuk merespons tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang pada 2021 mencapai 103.645 kasus.
“Kami memandang perlu adanya peningkatan ‘safety riding’ tambahan, guna menekan angka korban jiwa kecelakaan lalu lintas terutama roda dua,” ujar dia.
Jaket dengan nama “Jacket Air Chuison Restraint Safety System” tersebut dibuat oleh Ademas Alam Pangestu bersama Genesis Junior Sumlang (Jurusan Teknologi Rekayasa Elektro SV UGM), Wahyu Agong Nugroho Jati (Teknologi Rekayasa Mesin), Alfian Eka Setyawan (Teknologi Rekayasa Mesin), dan Saadah Mardatilah (Teknologi Rekayasa Internet).
Jaket itu dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karya Inovatif (PKM-KI) UGM dan memperoleh sumber dana dari Kemendikbudristek.
Ademas menjelaskan produk Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino dapat mendeteksi kecelakaan secara otomatis dengan menggunakan sistem mikrokontroler dan sensor otomatis.
Apabila terjadi perubahan percepatan kendaraan yang signifikan dan kemiringan jaket yang melebihi derajat tertentu secara bersamaan, kata dia, jaket akan mengembang secara cepat dengan tekanan udara yang tinggi.
“Jaket telah didesain untuk mengamankan tubuh pengguna jika terjadi kecelakaan dan terdapat tekanan udara yang tinggi didalam jaket,” kata dia.
Dosen pendamping Tim PKM UGM Maun Budiyanto berharap, produk jaket karya mahasiswa itu dapat segera diproduksi secara massal sehingga dapat digunakan oleh masyarakat luas untuk meningkatkan keamanan berkendara.
Menurut dia, perkembangan teknologi mikrokontroler yang pesat dapat meningkatkan percepatan adanya karya inovatif yang baru. (rdr/ant)