PADANG, RADARSUMBAR.COM – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade terus mencari solusi agar harga tandan buah segar (TBS) sawit petani kembali pulih di atas Rp3.000 per kilogram.
Salah satunya dengan mendorong pembangunan pabrik minyak makan merah di wilayah penghasil kelapa sawit seperti Sumatra Barat (Sumbar).
“Kita tahu harga TBS sawit di seluruh Indonesia masih jauh dari yang kita harapkan. Bahkan di daerah Pesisir Selatan Sumatera Barat harganya bisa Rp1.000 per kilogram.”
“Saya mendengar ada program minyak makan merah, program kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian BUMN. Tolong ini dikonkretkan Pak Menteri,” kata Andre, Kamis (8/9/2022).
Hal itu dikatakan Andre saat Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Andre mengatakan, minyak makan merah merupakan program konkret Presiden yang diinisiasi oleh Menteri BUMN dan Menteri Koperasi dan UKM.
Nantinya, setiap 1.000 hektar perkebunan sawit akan dibangun satu pabrik minyak makan merah yang dimiliki koperasi petani.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini melanjutkan, minyak makan merah akan dilego dengan harga murah atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng biasa. Adapun HET minyak goreng saat ini Rp 14 ribu per liter.
“Harga jual minyak makan merah akan jauh lebih murah dari minyak goreng, bisa Rp9.000 per liter. Dan di waktu bersamaan bisa menjadi solusi meningkatkan harga TBS sawit petani menjadi Rp3.000 per kilogram.”
“Tolong ini dikonkretkan, di mana dibawah Pak Menteri ada PTPN dan Bank Mandiri yang mensupport,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Untuk mengonkretkan program itu, Andre mengundang Menteri BUMN Erick Thohir turun ke lapangan meninjau langsung kondisi petani sawit di Kabupaten Dharmasraya dan Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
“Saya mengundang Pak Menteri ke Sumatera Barat untuk melihat teman-teman petani sawit di Dharmasraya dan Pesisir Selatan yang kesulitan dengan harga TBS sawit Rp1.000 per kg itu,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini. (rdr)