PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Sosial dan Baznas mengirimkan bantuan kebutuhan pokok untuk korban bencana gempa bumi di Kepulauan Mentawai pada 29 Agustus 2022 lalu.
Bantuan diserahkan langsung oleh Kabid Linjamsos Dinas Sosial Kota Padang Devi Susanti Razif kepada Basarnas untuk nantinya disebar di lokasi.
“Alhamdulillah, ini sebagai bentuk kepedulian Pemko Padang mengirimkan bantuan bencana alam kepada saudara kita di Kepulauan Mentawai,” kata Devi, Jum’at (9/9/2022).
Adapun bantuan yang diberikan berupa beras 500 Kilogram, mie instan 20 dus, gula 50 Kilogram, kopi 5 Kilogram, saus 40 botol, kecap 40 botol.
Kemudian, roti dan makanan untuk anak-anak 40 paket, selimut 50 lembar, kain sarung 60 lembar, handuk 50 lembar, pembalut wanita 42 bungkus dan pakaian dalam wanita 12 lusin.
“Alhamdulillah kita difasilitasi oleh Basarnas dengan kapalnya untuk mengangkut langsung bantuan ini menuju ke Mentawai. Semoga bantuan ini berguna dan membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di sana.”
“Mari berdoa, semoga tidak ada bencana susulan dan semoga Allah senantiasa melindungi kita semua,” ucap Devi.
Bantuan dari Pemerintah Kota Padang langsung di terima oleh Erijon selaku Kasi Logistik BPBD Kepulauan Mentawai, turut ikut dalam rombongan Firmansyah dari Baznas Kota Padang, Tagana Kota Padang.
Setidaknya, sebanyak 2.326 orang mengungsi ke tenda pengungsian akibat gempa magnitudo 6,4 di Pulau Siberut, Mentawai. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan jumlah tersebut akan terus bertambah.
Jumlah pengungsi tersebar di tiga titik pengungsian. Di mana terdiri dari 1.188 orang perempuan dan 1.138 orang laki-laki. Ada 494 KK yang mengungsi dan jumlah itu akan terus bertambah melihat banyaknya terjadi gempa susulan.
Adapun posko pengungsian berada di posko pengungsian yang dibangun NGO ASB pada program Destana, rumah masyarakat dan ladang (tanpa pondok) yang berada di dataran tinggi.
Pengungsi berasal dari tujuh dusun yang ada di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, yaitu Saboilagkat, Sute’uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Bataet Utara, Bataet Selatan, dan Sakaldhat. Alasan pengungsi karena takut akan gempa susulan bermagnitudo lebih besar.
Selain itu, gempa yang berasal dari Desa Simalagi, Siberut Barat tersebut membuat lima bangunan rusak yaitu satu unit gereja, aula Kantor Camat Siberut, satu unit SMPN 3 Simalegi rusak ringan, satu unit SDN 11 Simalegi rusak berat, dan satu unit Puskesmas Betaet rusak ringan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan Magnitudo (M) 6,4 mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (29/8/2022) pukul 10.29 WIB.
Dari analisisa BMKG, gempa berada di 161 km Barat Laut KEP-MENTAWAI-SUMBAR dengan koordinat 0.99 Lintang Utara (LU) dan 98.53 Bujur Timur (BT). BMKG mengatakan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Gempa dipastikan tidak berpotensi tsunami. (rdr)
Komentar