8.185 KK di Padang akan Terima Bantuan Dampak BBM Naik

Pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp4 Miliar yang digunakan untuk membantu masyarakat dampak naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM).

Wali Kota Padang Hendri Septa berbicara terkait bantuan BBM

Wali Kota Padang Hendri Septa berbicara terkait bantuan BBM

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Padang akan memberikan bantuan kepada 8.185 KK (kepala keluarga) miskin dampak naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM).

Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp4 Miliar yang digunakan untuk membantu masyarakat dampak naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Anggaran ini diberikan kepada 8.185 Kartu Keluarga (KK) miskin yang bersumber dari data Kelompok Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ujar Hendri Septa, Sabtu (10/9/2022)

Dia menambahkam, sebanyak 8.185 KK miskin ini belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali. Bantuan akan diberikan dalam waktu dekat, menunggu petunjuk teknis dari Kemensos RI.

“Bantuan ini akan diberikan dalam bentuk uang tunai melalui rekening, tidak lagi secara langsung,” tuturnya dilansir dari Infopublik.id.

Bantuan juga akan diberikan berupa barang dan kebutuhan bahan pokok lainnya yang dikoordinir melalui kelurahan dan kecamatan. Hendri Septa menambahkan, pemberian bantuan ini sesuai arahan dari Presiden Jokowi, melalui Kemendagri dengan naiknya BBM.

Pasca kenaikan BBM, Dinas Sosial Kota Padang juga menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM untuk warga melalui enam Kantor Pos di Kota Padang. BLT BBM itu diketahui sebesar Rp600 ribu bagi keluarga penerima manfaat (KPM).

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Ances Kurniawan. Disebutkan Ances Kurniawan, sistem penyaluran melalui kantor pos. Untuk empat bulan dibayar secara dua tahap. BLT yang diambil dari subsidi BBM.

Selain melalui enam kantor pos, kata Ances, dalam penyaluran BLT BBM pihaknya juga memperbantukan kantor camat yang ada. Sementara terdapat sekitar 35 ribu keluarga masuk dalam penerimaan bantuan non tunai.

“Bantuan sembako dan migor ada 35 ribu kepala keluarga lebih. Nah apakah yang BLT BBM ini masuk ini juga, kami belum tahu. Data penerima sembako aja dulu yang baru turun,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version