JAKARTA, RADARSUMBAR.COM-Senin (12/09/22), Braditi Moulevey atau biasa disapa Bang Levi bersilahturahim mengunjungi pedagang di Pasar Jaya Perumnas Klender, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Didampingi Ketua APSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) DKI H. Pepen yang juga sebagai pengurus di DPP IKM (Ikatan Keluarga Minang).
Bang Levi disambut oleh para pedagang pasar dan dilanjutkan dengan shalat Dzuhur berjamaah serta makan siang bersama. Dalam kunjungan tersebut Bang Levi disambut baik oleh para pedagang pasar Perumnas Klender, yang hampir 70% lebih pedagang dipasar tersebut adalah perantau Minang. Mereka berdagang untuk anekaragam kebutuhan, mulai dari bumbu dapur, lauk-pauk hingga pakaian dan kebutuhan lainnya.
Dalam sambutannya Braditi Moulevey sebagai Wasekjend DPP IKM (Ikatan Keluarga Minang) berkomitmen untuk bersama-sama perantau Minang khususnya pedagang yang ada di Jakarta Timur, untuk menjadi corong atau bersuara terkait hal-hal apa saja yang menjadi kendala dipasar tersebut.
Salah satunya mengenai dampak dari pandemi covid 19 yang lalu, adalah sangat menurunnya daya beli masyarakat. Ditambah lagi permasalahan yang belum lama ini terjadi, yaitu kenaikan tarif harga listrik serta BBM. Ini tentu memberikan pukulan yang telak bagi para pedagang.
Hal ini disampaikan juga oleh sesepuh pedagang di pasar tersebut, H. Anwar dan juga H. Akmal, yang sudah berjualan dipasar tersebut mulai dari tahun 70 an. Saat ini menurut mereka, daya beli masyarakat sangat berkurang sekali. Pasar sepi dan jual-beli menurun drastis.
Sementara kewajiban yang harus mereka keluarkan tetap dan cenderung naik. Untuk itu mereka mengharapkan kebijakan dari pengelola pasar perumnas klender, yang dalam hal ini dikelola oleh Pasar Jaya, BUMD DKI untuk bisa membantu mereka.
Berikutnya dalam sambutannya Bang Levi mengharapkan Pemprov DKI bisa turun tangan mengatasi permasalahan ini dan bisa memberikan solusi kepada mereka para pedagang di pasar perumnas klender untuk menstrukturisasi pembayaran kewajiban tunggakan selama ini menjadi cicilan ringan sewa kios di pasar tersebut. BUMD itu tidak selamanya mencari keuntungan tapi adakalanya disaat kondisi masyarakat lagi susah, BUMD harus ikut membantu meringankan beban kesusahan masyarakat.
“Berikanlah mereka kelonggaran waktu untuk bisa terus berdagang tanpa harus dieksekusi dengan cara penyegelan maupun penutupan kios mereka secara paksa,” ujar Bang Levi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat.
Lalu disampaikan juga oleh H. Anwar semenjak mulai pandemi covid 19 hingga saat ini, sudah banyak pedagang yang berasal dari minang pulang kampung dan berdagang kembali di kaki lima. Karena tidak sanggup untuk membayar sewa kios dipasar tersebut. “Hal ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama, bagaimana para pedagang ini bisa kembali berdagang secara baik, aman dan daya beli masyarakat juga naik kembali,” katanya. (rdr)