JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Setiap tahunnya sejak 1978, UNESCO merilis daftar situs warisan dunia terbarunya. Dalam sidang komite yang berlangsung di Fuzhou, China, pada 22 Juli 2021, ada 34 situs warisan dunia yang baru.
Daftar tersebut merupakan tempat-tempat yang diusulkan sejak 2020-2021. Selain memasukkan nama-nama baru, UNESCO juga menghapus deretan situs warisan dunia. Pembangunan masif dan kerusakan lingkungan merupakan dua faktor utama yang dapat menghilangkan status tersebut.
Salah satunya adalah kota Liverpool yang telah memegang status warisan dunia UNESCO sejak 2004. Saat itu Liverpool dianggap sebagai kota perdagangan maritim utama dunia di masa lampau. Keberadaan pelabuhan di sana dinilai sebagai faktor besarnya pengaruh Inggris di dunia.
Meski demikian, sejak 2012 status bergengsi kota Liverpool mulai terancam. Pembangunan di wilayah utara pelabuhan jadi penyebab UNESCO mempertimbangkan pencabutan gelar. Sebelum memutuskan untuk menghapus situs warisan dunia, biasanya UNESCO akan memasukan tempat-tempat tersebut ke dalam Daftar Bahaya (Danger List).
Supaya pemerintah setempat bisa melakukan langkah penyelamatan. Jika memang tidak bisa diselamatkan, kemungkinan UNESCO akan menghapus situs warisan dunia tersebut dari dalam daftarnya.
Mengutip laman resminya, tercatat ada 50 lebih daftar situs warisan dunia yang masuk dalam daftar bahaya.
Great Barrier Reef di Australia merupakan salah satu situs warisan dunia yang terancam karena kerusakan gugusan terumbu karangnya. Mengejutkannya lagi, Indonesia juga termasuk dalam daftar tersebut.
Berikut daftar 52 situs yang masuk dalam Daftar Bahaya UNESCO, termasuk Indonesia:
Afghanistan
Lanskap Budaya dan Peninggalan Arkeologi Lembah Bamiyan (masuk daftar pada 2003)
Menara dan Peninggalan Arkeologi Jam (2002)
Austria
Pusat Sejarah Wina (2017)
Bolivia (Negara Plurinasional)
Kota Potosi (2014)
Republik Afrika Tengah
Taman Nasional Manovo-Gunda St Floris (1997)
Pantai Gading
Cagar Alam Gunung Nimba (1992)
Kongo
Taman Nasional Garamba (1996)
Taman Nasional Kahuzi-Biega (1997)
Suaka Margasatwa Okapi (1997)
Taman Nasional Salonga (1999)
Taman Nasional Virunga (1994)
Mesir
Abu Mena (2001)
Guinea
Cagar Alam Gunung Nimba (1992)
Honduras
Cagar Biosfer Río Plátano (2011)
Indonesia
Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (2011)
Irak
Ashur (Qal’at Sherqat) (2003)
Hatra (2015)
Kota Arkeologi Samarra (2007)
Yerusalem (situs yang diusulkan oleh Yordania)
Kota Tua Yerusalem dan Temboknya (1982)
Kenya
Taman Nasional Danau Turkana (2018)
Libya
Situs Arkeologi Kirene (2016)
Situs Arkeologi Leptis Magna (2016)
Situs Arkeologi Sabratha (2016)
Kota Tua Ghadamès (2016)
Situs Seni Batuan Tadrart Acacus (2016)
Madagaskar
Hutan hujan Atsinanana (2010)
Mali
Kota Tua Djenné (2016)
Timbuktu (2012)
Makam Askia (2012)
Meksiko
Kepulauan dan Kawasan Lindung Teluk California (2019)
Mikronesia
Nan Madol: Pusat Upacara Mikronesia Timur (2016)
Nigeria
Cagar Alam Udara dan Ténéré (1992)
Palestina
Kota Tua Hebron/Al-Khalil (2017)
Palestina: Tanah Zaitun dan Tanaman Merambat-Lanskap Budaya Yerusalem Selatan, Battir (2014)
Panama
Benteng di Sisi Karibia Panama: Portobelo-San Lorenzo (2012)
Peru
Zona Arkeologi Chan Chan (1986)
Senegal
Taman Nasional Niokolo-Koba (2007)
Serbia
Monumen Abad Pertengahan di Kosovo (2006)
Pulau Solomon
Rennell Timur (2013)
Suriah
Kota Kuno Aleppo (2013)
Kota Kuno Bosra (2013)
Kota Kuno Damaskus (2013)
Desa Kuno di Suriah Utara (2013)
Crac des Chevaliers dan Qal’at Salah El-Din (2013)
Situs Palmyra (2013)
Uganda
Makam Raja Buganda di Kasubi (2010)
Tanzania
Cagar Alam Selous (2014)
Amerika Serikat
Taman Nasional Everglades (2010)
Uzbekistan
Pusat Sejarah Shakhrisyabz (2016)
Venezuela
Coro dan Pelabuhannya (2005)
Yaman
Kota Bersejarah Zabid (2000)
Kota Tua Sana’a (2015)
Kota Tembok Tua Shibam (2015)
Sumber: kumparan