Namun di balik itu, pisang memiliki tantangan untuk diversifikasi. Menurut Sobir, penyimpanan pisang terbilang sulit dibanding beras. Rantai pasok dari hulu juga tidaklah murah. “Jumlah produksi pisang seperempat dari produksi beras. Potensi produksi pisang bisa mencapai 55 ton per hektar. Pisang bisa dimanfaatkan menjadi olahan primer dan industri olahan,” sebut dia.
Dia menambahkan, buah pisang juga bisa diolah menjadi banana fries. Dia mencontohkan, industri olahan pisang adalah kue, snack, jus, dan makanan bayi.
“Diversifikasi pangan pokok ditargetkan untuk usia muda karena paling dominan,” tutur dia. Dengan rajin mengonsumsi pisang membentuk kebiasaan makan yang baru, sehingga bisa diteruskan ke generasi berikutnya.
“Dengan kampanye One Day With Banana, kita bisa mengurangi konsumsi beras dengan pisang,” tutupnya. (*)