LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengajak seluruh tokoh adat, alim ulama, cadiak pandai dan bundo kanduang untuk bahu membahu bersama pemerintah dalam melestarikan nilai-nilai adat dan seni budaya yang ada di setiap nagari.
“Ini penting diwujudkan demi untuk kemajuan nagari masing-masing. Kalau seni budaya di setiap nagari berkembang, akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam, Isra di Lubukbasung, Minggu (18/9/2022).
Ia mengatakan, saat ini banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang lebih tertarik kepada wisata budaya dan kuliner, disamping menikmati keindahan alam yang menawan.
Pemkab Agam terus berkomitmen mendukung pengembangan berbagai macam group seni yang ada di setiap nagari seperti, group randai, tambua tansa, talempong, rabano, silek, dan sebagainya.
Ini dalam rangka merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Agam Periode 2021-2026. “Kita terus mengembangkan group seni dan melakukan pembinaan,” katanya.
Disdikbud Agam terus memacu pengembangan seni budaya yang ada di tengah masyarakat dan membina bagi generasi muda demi melestarikan kesenian tradisonal.
Sebagaimana diketahui bahwa “randai” merupakan salah satu seni tradisional MInangkabau yang dari dahulu tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat.
Kesenian ini biasanya banyak diminati oleh pemuda pemudi yang ada di setiap nagari, dipertunjukkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, melakukan langkah kaki secara perlahan, diiringi berbagai gerakan tangan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara bergantian. Pertunjukkan randai itu biasanya pada malam hari. “Kita harus bangga dengan budaya yang kita miliki sendiri dan ini harus dilestarikan,” katanya. (rdr/ant)