Asri mengatakan, sebagai tokoh pemikir Islam yang sukses dalam kariernya sebagai akademisi, pernah menjabat UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra tidak melupakan kampung halamannya, Tanah Minang.
“Beliau tidak pernah melupakan Sumbar. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah buku beliau tentang Minangkabau, salah satunya dari buku berjudul ‘Surau: Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi (2003),” kata Asri.
Ketokohan Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, lanjut Asri, pantas menjadi teladan bagi generasi bangsa. Beliau tokoh Islam yang seakan tanpa cacat, pemikir, wartawan bahkan sampai jadi Ketua Dewan Pers, akademisi dan ulama yang pantas diteladani.
“Semoga beliau khusnul khotimah, ditempatkan Allah Swt, di tempat yang paling mulia di sisi-Nya,” ujar Asri Mukhtar. (rdr)