Jembatan Penghubung di Muarotais Pasaman Putus, Mana Perhatian Pemda?

Pemerintah daerah hanya turun melakukan survei, lalu pulang kembali. Dan kini tidak ada lagi kabar beritanya.

Jembatan putus di Pasaman

Jembatan putus di Pasaman

PASAMAN, RADARSUMBAR.COM — Derita warga Jorong Kampung Tongah dan Jorong Muarotais, Nagari Muarotais, Kecamatan Mapattunggul makin bertambah dengan putusnya jembatan penghubung dua kejorongan tersebut.

Sudah tiga kali jembatan tersebut dihantam banjir selama dua bulan terakhir. Namun, belum ada juga perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) setempat yang serius untuk memperbaikinya.

Pemerintah daerah hanya turun melakukan survei, lalu pulang kembali. Dan kini tidak ada lagi kabar beritanya.

Ketua Komisi II DPRD Pasaman, Yulisman ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (20/9/2022) membenarkan kondisi jembatan yang panjangnya lebih 20 meter itu makin parah.

“Kita sangat prihatin melihat masyarakat Jorong Kampung Tongah dan Jorong Muarotais yang harus setiap hari harus menyeberangan sungai, lalu meniti jembatan satu batang papan untuk bisa sampai ke seberang,” kata Yulisman.

Walinagari Muarotais beserta Camat sudah menyampaikan kepada BPBD Pasaman dan Dinas PU Pasaman tapi belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah untuk memperbaikinya.

Dijelaskan Ketua Fraksi PAN DPRD Pasaman ini, sudah dua kali warga setempat membuat jembatan darurat supaya bisa lewat, namun dua kali pula jembatan darurat itu putus dan belum juga ada perhatian Pemkab Pasaman.

“Apakah menunggu korban dulu baru ada solusi Pemkab Pasaman. Setiap hari anak sekolah, guru dan masyarakat melalui jembatan tersebut,” jelasnya.

Ditegaskan Yulisman, selaku anggota DPRD Pasaman, sudah berulang kali menyampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Pasaman.

“Mereka berjanji akan segera memperbaiki jembatan tersebut, namun sampai saat ini belum ada juga realisasinya” ujarnya.

Sementara itu, Walinagari Muarotais, Doni Saputra yang setiap hari melalui sungai tersebut merasa prihatin melihat kondisinya. Makin menderita masyarakat akibat jembatan tereebut belum kunjung diperbaiki.

“Makin menderita dan memprihatinkan masyarakat kita pak dewan, tolonglah disampaikan kepada pemerintah daerah. Jembatan ini tempat bergantung hidup orang banyak pak,” kata Doni.

Menurut Doni, untuk membawa sembako kebutuahn sehari-hari dari pasar ke kampung warga harus berjuang melalui sungai dan jembatan yang putus tersebut.

Bukan warga tidak berbuat, tapi sudah dua kali membuat jembatan darurat, namun kini tidak ada lagi. (rdr)

Exit mobile version