Dia menambahkan, satu knop bunga Rafflesia di halaman rumah orangtuanya akan mekar sempurna dalam waktu dekat. Ini mengingat knop bunga itu sudah berwarna merah dan kelopak sudah mulai terbuka.
“Diperkirakan satu minggu kedepan sudah ada yang bakal mekar dan saat ini sudah enam individu bunga itu mekar semenjak Januari sampai 20 September 2022,” katanya.
Ia mengakui membudidaya bunga itu di halaman rumah semenjak 2000. Ia tergerak untuk membudidayakan karena sering mendampingi peneliti dari negara Eropa saat riset ke kawasan Cagar Alam Batang Palupuh dengan jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.
Ia mengambil inang bunga Rafflesia kemudian menanamnya dalam polibag. Setelah tumbuh, inang tersebut dipindahkan ke lahan perkarangan rumah orang tuanya.
Setelah inang tumbuh besar, ia menempelkan biji dari bunga Rafflesia ke inang tersebut berulang kali. “Dengan begitu, beberapa bulan kemudian muncul knop atau bonggolnya apabila inang terinfeksi,” katanya. (rdr/ant)